Tuesday, June 22, 2010

Happy Birthday to me :)

Ga terasa kemarin tanggal 21 Juni lagi. Dua tahun ini adalah ultah saya yang paling menyenangkan karena saya merayakannya dengan teman-teman. Tahun lalu masih ada tiup lilinnya di Urban Kitchen Sency. Tahun ini tanpa kue dan lilin. Tapi saya kembali berada diantara mereka, teman-teman saya semasa kuliah dulu.

Tanggal 20 Juni saya membaca twitter dan mendapatkan berita gembira dari twitter. Lalu tanggal 21 Juni saya bertemu dengan teman lama di kereta dan dia adalah orang kedua yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada saya setelah hubby.

Setelah itu semuanya berjalan seru. Boss saya, teman-teman dikantor, ucapan selamat via FB, YM, BBM, Twitter berlangsung sahut-sahutan. Bisa dibilang tanggal 21 Juni kemarin Blackberry saya harus terpaksa saya silent karena bunyi terus. Tring... tring... tring...

Sorenya saya kembali bertemu dengan teman-teman ex UI di Plaza Semanggi. Ketemu Shinta yang sekarang tinggal di Bali dan sudah berubah menjadi lebih coklat kulitnya dibanding masa kuliah dulu. Analila, Joy, Ira serta Boy yang sekarang menjadi tetangga komplek saya.
Semuanya berlangsung seru hingga larut malam. Tertawa, gossip, saling mencela semua ada.

Terima kasih Tuhan untuk hari ulang tahun yang seru untuk saya :)
Terima kasih untuk teman-teman yang baik, perhatian dan seru :)
Terima kasih untuk hubby yang rela mengalah semalam agar supaya saya bergembira dengan teman-teman saya :)

Friday, June 11, 2010

Another reuni lagi....

Facebook benar-benar membantu mengikat kembali tali silaturahmi yang terputus. Karena saya reuni lagi, kali ini dengan teman-teman SMP.
Berlokasi di Planet Hollywood Jakarta, tanggal 6 Juni kemarin. Saya yang amnesia mendadak dengan teman-teman SMP berusaha mengingat-ingat kembali mereka. Hmmm....
Lumayan butuh waktu juga, maklum sudah 21 tahun yang lalu saya tinggalkan bangku SMP, wajar kalau lupa :D

Sekali lagi terima kasih Facebook, akhirnya saya bisa reuni lagi dengan teman-teman yang sempat terputus hubungannya semenjak kami lulus SMP 21 tahun yang lalu!!

Friday, June 4, 2010

sebuah cerita

Saya suka bercerita dan mendengarkan cerita. Waktu saya bertemu dengan teman saya si Antisocial di Citos hari Jumat minggu lalu, saya mendapat sebuah cerita dari dia. A simple nice story. Tentang arti sebuah kata maaf dan memaafkan.
Dia tahu, saya sering beraaaattt memaafkan seseorang. Tapi ceritanya dia benar-benar menggugah saya. Intinya, apapun yang terjadi kita harus bisa memaafkan seseorang sebesar apapun salahnya. Memaafkan secara tulus dari dalam hati. Karena selalu ada rahasia tersembunyi dari Tuhan dibalik maaf tulus kita pada seseorang.

Teman saya memiliki dendam pada seseorang. Bertahun-tahun dendam tersebut bersemayam dihatinya. Berat baginya memaafkan orang tersebut. Berat banget.
Lalu dia mulai melakukan banyak hal dalam hidupnya. Bekerja dan bekerja. Menyenangkan hatinya dan keluarganya. Lalu dia lupa pada dendamnya.

" Kerja keras membuat gue lupa pada dendam gue "
" Lu udah memaafkan dia? "
" Udah "
" Tulus? "
" Tulus banget "

Dia memaafkan dengan tulus delapan tahun setelah masalah tersebut terjadi. Butuh waktu, yang penting maafnya tulus. Empat belas tahun setelah masalah tersebut berlalu ada yang mengingatkannya lagi. Tapi dia bilang, dia sudah memaafkannya. Tulus dari lubuk hati yang paling dalam. Lalu ia mendapat berkah yang besar yang tidak dia sangka-sangka. " Mungkin Tuhan tahu, gue udah memaafkannya dan Tuhan memberi gue berkah ini ".

Hanya dengan sepotong maaf yang selalu sulit saya dan (mungkin kita semua) ucapkan...
Saya jadi mengingat-ingat, kapan saya tulus memaafkan seseorang ya?

Thursday, June 3, 2010

Antisocial

Salah seorang teman perempuan saya mengaku dirinya Anti Social. Memang orangnya rada aneh. Facebooknya dibatasi hanya orang-orang yang menurutnya dekat dengannya saja. Mau teman jaman SD, SMP hingga kuliah yang dulu pernah bersekolah bersamanya belum tentu diapprovenya kalau meng-addnya sebagai teman. Lucunya, saya malah akrab banget dengan dia dan menurut saya, dia orang yang hangat dan jauh dari istilah Anti Social yang selalu dia labelkan ke dirinya sendiri.

Kami bertemu dan makan dimsum di Citos. Lalu seperti jaman dulu semasa kuliah, semua cerita mengalir dari mulut kami berdua. " Kita ini bagai Yin dan Yang, makanya cocok banget " demikian salah satu kata-katanya. Entah kenapa saya tidak merasa dia antisocial tapi saya merasa dia justru sebaliknya. Apa karena saya sedemikian akrab dengannya??

Berbagai cerita mengalir dari mulut kami berdua. Saya akui, saya si extrovert dan dia si introvert membuat kami sangat cocok satu dengan yang lain. Berbagai keanehan yang saya rasakan dengan sifat antisocialnya hilang saat kami bertemu, menikmati dimsum dan saling bercerita hingga tertawa. Seperti masa dulu, saat kami masih duduk dibangku kuliah.

" You're not antisocial, you are a nice person "
" Gue antisosial, elu juga tau "
" Iya, tapi gue ga ngerasain loh. Bener deh "

Lalu kembali kami saling bercerita, tertawa dan mengulang memori indah saat kuliah dulu. Sayang semua dibatasi waktu.

" Next time kita ketemuannya harus lebih lama ya. Janji ya!! "
" OK "
" BTW, gimana ya, si XX ga sengaja gue approve di FB gue. Pengen gue delete deh "
" Loh dia kan temen kita juga "
" Tapi kan gue ga DEKAT sama dia, dan gue ngerasa dia ga sedeket gue seperti dengan elu. Delete aja ya? "
" Terserah deh "

Sampe ketemu bulan Juli nanti ya....