Friday, January 29, 2010

Sahabat Masa Kecil

Atas jasa Facebook dan Friendster saya berhasil bertemu dengan teman-teman semasa kecil. Tahun 2004 saya bertemu dengan sahabat semasa kecil saya, Tiffanny. Kita sudah bersama sejak TK-SD tapi berpisah saat SMP, lalu lost contact sama sekali. Atas jasa Friendster kita bertemu.

Sahabat semasa kecil saya yang lain, yaitu Verena saya 'temukan' lewat jasa jejaring pertemanan Facebook. Terakhir kita bertemu saat kelas 6 sebelum akhirnya kita pisah sekolah saat SMP.

Ada sahabat masa kecil saya yang sudah bertahun-tahun hilang akhirnya bertemu lagi. Namanya Ine. Ine tidak saya temui di Facebook dan Friendster karena ia tidak pernah sign up dikedua jaringan pertemanan tersebut. Tapi atas jasa seorang teman lain (teman SD saya) yang menjadi teman di FB saya.

Ine teman sebangku saya semasa kelas 1-2-3 SD sebelum akhirnya ia pindah ke Jerman mengikuti sang ayah yang diplomat. Saya sempat bersurat-suratan dengannya (karena masa itu komunikasi belum segampang sekarang). Lalu lost contact sama sekali.
Saya sempat berusaha mencari Ine tapi sia-sia, apalagi saya mendengar ia sempat melanjutkan kuliah kembali di Jerman setelah sempat pulang ke Indonesia beberapa saat. OK lah saya pikir dia memilih hidup di Jerman.

Dua minggu lalu, seorang teman memposting foto-foto kami semasa SD di Facebook, lalu ada foto Ine disana. Tiba-tiba salah seorang teman SD menuliskan comment : " gue pernah ketemu Ine di Grand Indonesia dan mukanya ga berubah sama sekali ".

Langsung saya hubungi teman saya tersebut dan meminta contact Ine. Hasilnya? Setelah lost contact lebih dari 20 tahun saya bisa berbicara dengan sahabat semasa kecil/teman sebangku saya masa SD dulu. Lucunya, ternyata Ine sudah balik ke Indonesia sepuluh tahun lalu, menikah dan memiliki 2 anak dan tinggal di selatan Jakarta. Serunya lagi, ternyata selama ini kantor kami tidak terlalu jauh jaraknya.

Setengah mati saya mencari dia, ternyata selama ini dia ada tidak terlalu jauh dari saya :)





Monday, January 25, 2010

Supporter

Tadi pagi sewaktu siap-siap mau berangkat ke kantor, di TV menyiarkan berita mengenai ulah supporter sepak bola dari sebuah klub di Surabaya. Yang kepulangannya kembali ke daerah membuat rusuh setiap stasiun kereta yang mereka singgahi. Merampas dan menjarah warung-warung makanan dan merusak stasiun. Akibatnya banyak warga yang kesal dan melakukan 'pembalasan'. Disebutkan ada supporter yang luka karena terkena lemparan batu dari warga.

Di Jakarta tadi malam (24 Januari 2010) ada tawuran antar supporter di daerah Kramat Jati.

Hmmm... bicara soal supporter sepak bola, saya juga pernah punya pengalaman yang bikin trauma. Waktu itu sekitar tahun 2005 di perempatan tol TB Simatupang dan Ragunan, mobil saya yang sedang menepi (karena sedang menurunkan seorang teman yang nebeng) dipukuli dan ditendangi oleh supporter Persija. Kalau ditilik, usianya masih remaja. Mereka duduk diatas kap sebuah angkot mengacung-acungkan bendera warna orange, ada juga yang memukuli sebuah drum dan ada pula yang berdiri menantang bahaya, entah apa maksudnya.
Entah salah apa mobil saya, tiba-tiba mereka memukuli dan menendanginya. Padahal saya sudah berusaha menepi.

Sebelumnya saya pernah tertahan hampir satu jam di kolong fly over Lb. Bulus untuk masuk kedalam terminal bisnya. Hanya karena ulah supporter Persija yang merayakan kemenangan dengan menari-nari ditengah jalan. Lagi-lagi saya ga tau, apa maksudnya.

Waktu saya berkantor didaerah TB Simatupang, saya sering bertemu dengan para supporter. Baik supporter lokal Jakarta ataupun supporter daerah. Bonek dan Arek Malang adalah dua gerombolan supporter yang sering saya temui saat akan ada pertandingan klub kesayangan mereka dilapangan Lb. Bulus. Mungkin karena kedua kesebelasan daerah ini memiliki supporter yang paling banyak jumlahnya.
Kadang-kadang mereka mengemis setengah memaksa, meminta uang dengan dalih " kita cuma bawa uang seribu perak dari kampung ".

Saya tau rasanya jadi supporter waktu saya dan teman-teman menonton sebuah pertandingan olah raga. Tapi apa memang harus merusak?? apa harus meninggalkan 'tanda' kerusakan?? harus ribut sampai berkelahi?? atau membajak bis, angkot atau kendaraan umum lainnya??

Saya punya teman seorang ibu yang usianya agak jauh diatas saya. Beliau teman kantor saya sewaktu di TB Simatupang dulu. Ceritanya, kami sama-sama menunggu angkot pulang kerumah masing-masing. Waktu itu bukan cuma saya dan beliau saja. Tapi ada beberapa teman perempuan lain yang juga sedang menunggu angkot.

Tiba-tiba lewatlah konvoi supporter berwarna orange ini dari arah stasiun Lb. Bulus sambil menumpangi beberapa truk, bis dan mikrolet. Sewaktu lalu lintas didepan gedung kantor kami agak tersendat, dan posisi kendaraan mereka persis didepan kami. Lagi-lagi tanpa tahu salah apa kami, para supporter tersebut meneriaki kami dengan bahasa-bahasa kotor. Salah satunya P***K. " Hey p***k... hey p***k... ". Oleh satpam gedung kami diminta masuk lebih kedalam parkiran dan si satpam memarahi para supporter tersebut. Tapi mereka malah balas memarahi dengan kalimat-kalimat yang lebih kotor lagi.

Si ibu ini bertanya pada saya " P***k itu artinya apa ya? ". Saya pun menjelaskan pada beliau.
Seperti yang sudah saya duga, si ibu naik pitam dan marah pada para supporter tersebut. Untungnya konvoi tersebut sudah berjalan lagi karena lalu lintas sudah tidak tersendat lagi.
" Huh, mendingan ga usah ada sepak bola aja deh, kecuali kalo para tim ini bisa mendidik supporter-supporternya " demikian salah satu gerutuannya.

Saya setuju banget buuuu.... mendingan begitu deh daripada tiap ada pertandingan sepakbola, kita-kita ini yang selalu jadi korbannya.

Monday, January 18, 2010

Bertemu Teman

Apa yang paling kamu suka kalau bertemu seorang teman? apalagi teman yang lama tinggal diluar negeri, dan tinggal dinegara yang ga pernah kita bayangkan sebelumnya.
Kalau saya? saya suka mendengar ceritanya. Cerita tentang kehidupannya disana, kesehariannya, pergaulan dengan tetangga atau teman-teman barunya yang berbeda bangsa dengan kita.

Jumat lalu saya bertemu teman di Senayan City. Teman saya ini tinggal di Venezuela. Negerinya para gadis-gadis pemenang lomba kecantikan dunia. Sudah 5 tahun dia disana. Sebenarnya ini bukan kali pertamanya dia pulang ke Indonesia selama menetap disana. Tapi tetap saja, saya tidak pernah bosan mendengar cerita-ceritanya.

Berkat kemajuan jaman, jarak Jakarta - Venezuela jadi tidak terasa jauh. Saya tetap bisa 'melihat' kehidupannya walau hanya melalui kumpulan foto. Atau 'berbicara' dengannya melalui Yahoo Messenger. Tapi tetap saja, bertemu muka langsung itu rasanya tetap beda.

Dia bercerita bagaimana Hugo Chavez memerintah negara tersebut sesuka hatinya. Menambahkan waktu liburan. memisahkan exchange rate untuk hal general dan exchange rate untuk pembelian bahan kebutuhan pokok. Cerita bagaimana negara tersebut pernah mengalami krisis tepung terigu, krisis beras hingga krisis telur. Hidup dinegara yang memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, selama lima tahun disana, dua kali suaminya dirampok dengan senjata api.
Kalau ada orang yang menganggap Indonesia sebagai negara yang lamban. Venezuela jauh melebihi Indonesia. kalau makan direstoran, butuh waktu lama agar si pelayan meladeni meja kita. Urusan bayar-membayar dikasir jauh lebih panjang dari antrian di Indonesia walaupun itu hanya untuk hari biasa. Atau urusan antrian di kedutaan, rumah sakit dan pelayanan umum lainnya.
Keuntungannya karena Venezuela ada diwilayah Amerika Selatan yang dikelilingi beberapa negara, teman saya tidak lupa berjalan-jalan juga ke beberapa negara tetangganya. Sebut saja Brazil, Cuba atau Mexico.
Ah, sayangnya kita cuma bertemu sebentar. Mudah-mudahan tahun depan kita bisa bertemu lagi.

Friday, January 15, 2010

Tidur

Saya punya kebiasaan aneh tentang tidur. Kadang susaaah banget, kadang gampang.
Kalo lagi susah tidur, saya bisa melek sampe pagi. Kalau hari kerja, suka saya paksain tidur diatas jam 11 malam. Tapi yah gitu.... bolak-balik ga jelas ditempat tidur. Akibatnya, baru mejamin mata sebentar tau-tau udah azan subuh. Atau udah dibangunin hubby.

Kalo lagi gampang suka ga kira-kira.
Pernah lagi masak, tau2 saya ketiduran. Waktu itu yang kebayang cuma " ah bentar lagi matang ". Trus ngecilin api kompor lalu masuk kamar. Niatnya cuma ngadem bentar, eh malah ketiduran. Yang sadar hubby karena nyium bau gosong. Pas diliat masakan udah ga berbentuk, udah hitam semua.

Kalau lagi susah tidur malam, saya biasa nonton DVD. Biarpun serial DVD horor kayak Supernatural, tetap saya tonton. Tapi nontonnya tanpa suara, biar ga kaget. Ujung-ujungnya malah makin susah tidur. Waktu lagi kecanduan serial CSI, dalam semalam saya bisa nonton 2-3 DVD yang berisi 3-4 cerita. Makanya 1 season bisa saya habiskan kurang dari 1 minggu aja.

Kalau susah tidurnya malam libur, biasanya saya nyolok internet. Main FB, chatting sama teman, nonton youtube atau apalah. Sering juga cuma pasang MP3 trus main freecell. Dan itu bisa sa
mpai pagi loh.

Dulu waktu masih belum nikah dan masih tinggal sama orang tua, saya selalu kebagian menyiapkan sahur. Bukan masak ya, tapi beresin meja makan, manasin makanan yang udah dimasak mama saya, bikin teh-kopi-susu untuk keluarga. Trus kalau udah selesai, membangunkan seluruh keluarga. Bagian cuci piringnya bisa adik atau kakak saya, sementara saya bisa langsung tidur setelah makan sahur.

Ceritanya jam 3 pagi semuanya sudah rapih. Meja sudah tertata dan kita semua siap makan sahur. Trus saya mikir, " ah masih jam 3 ini, tidur 1/2 jam aja dulu. Nanti jam 3.30 baru bangunin semuanya ". Saya tidur di sofa.

Lalu....

Kebablasan!!!!! Saya baru kebangun atau lebih tepatnya dibangunin mama saya saat beduk subuh!! Akibatnya, satu rumah ga sahur gara-gara saya. Kopi, teh dan susu yang udah dibuat terpaksa dibuang. Nasi dimasukkan ke rice cooker lagi. Makanan dimasukkan kedalam lemari.
Gara-gara itu jadwal saya diganti. Kakak yang siapin makan sahur, saya yang cuci piring setelah sahur.....

Friday, January 8, 2010

Jumat Mencuci

Selama 3 kali long weekend dibulan Desember kemarin saya lebih banyak ditinggal hubby yang sibuk kerja. Jadilah saya menghabiskan hari Jumat pagi hari saya dengan.... mencuci!
Cuci piring, cuci baju semua saya kerjakan untuk mengisi liburan saya.

Liburan tahun baru Islam saya mencuci, Liburan Natal saya mencuci, Liburan Tahun Baru lagi-lagi saya mencuci kembali. Pembantu saya sampai bingung tiap kali sampai dirumah hari Sabtu pagi, semua cucian sudah tercuci rapih. Pakaian sudah kering dijemuran siap diseterika.

Kalau hubby pamit kekantor saat liburan hari Jumat pagi tersebut, trus saya ngapain? tidur lagi ga mungkin. Jadilah saya beresin cucian. Masukin ke mesin cuci dan sesekali menggosok kerah, saku hingga ujung lengan baju yang dicuci. Sambil menunggu mesin cuci terisi air atau selesai mencuci, saya mencuci piring-gelas sisa hubby sarapan tadi pagi. Mengelap meja makan atau memasak.
Target saya sebelum pukul 12.00 siang semua pekerjaan saya sudah selesai dan saya hanya tinggal memenuhi tong penyimpanan air diatap rumah saja (ini karena dikomplek rumah saya ada penjatahan air karena pipa hanya dinyalakan sampai jam 12.30 siang).
Setelah itu saya mandi, makan siang lalu leyeh-leyeh sambil nonton DVD atau membaca majalah.

Hari ini, 8 Januari 2009 hari Jumat. Dimana 3 kali hari Jumat yang lalu saya asyik mencuci dan membereskan rumah. Hari ini saya sudah kembali dikantor.

Duh saya kangen rutinitas mencuci tersebut. Saat itu saya ngerasa banget kaya ibu rumah tangga yang mencuci, memasak lalu menunggu suami pulang kerja :)

Monday, January 4, 2010

Resolusi

Ditanyain apa resolusi 2010? Hmmm.....
yang jelas kerja yang bener aja. Hidup sehat supaya bisa dikaruniai keturunan tahun ini *Amiinnn*

Ga mau bergantung sama obat-obatan painkiller lagi. Kemarin baru ngerasain kalo habbatusaudah bisa ngilangin sakit kepala. Mau makan yang bergizi dan banyak minum air putih. Mau lebih banyak berolah raga :D
Mau ibadah lebih banyak lagi. Mau lebih sabar dan lebih easy going.

Mau lebih banyak lagi nabung!!!!!

Ga tau kenapa, awal tahun ini saya lebih ngerasa positif. Positif kenapa saya ga tahu deh. Pokoknya ngerasa positif aja. Semoga saya terus bisa positif dalam segala hal sepanjang tahun ini.
Amin-Amin-Amin untuk semua keinginan positif saya!

Tahun Baru

Pesta Tahun Baru sudah usai. Boss saya aja sudah balik dari mudiknya dari Aussie sana. Saya ga ambil cuti akhir tahun ini. Tiga kali long weekend aja saya sendiri karena hubby sibuk kerja. Tahun baru saya asyik nonton acara TV sambil ngemilin roti Breadtalk, jangan tanya hubby dimana. Yang jelas, dia masih terjebak di kantornya :-)

Insya Allah ya semua yang hubby saya lakukan akhir tahun kemarin berimbas positif ke karir ya dia. Amin.

Tanggal 31 saya masih kekantor dan pulang jam 1 siang. Ada cerita lucu waktu tanggal 31 kemarin. Berhubung tanggal 24 Desember kereta andalan saya ga beroperasi. Tanggal 31 saya memilih berangkat nebeng hubby daripada repot gara-gara ga ada kereta. Terserah deh mau diturunin hubby dimana, toh tanggal segitu, jalanan udah mulai sepi.

" besok aku berangkat kantor nebeng kamu ya, takut ga ada kereta "
" tapi aku berangkat jam 5 pagi loh, soalnya mau test product "
Jadilah saya ikutan berangkat pagi. Jam 5.21 saya sudah duduk diatas busway di halte Ragunan dan jam 5.15 saya sudah sampai kantor. OB saya malah baru sampai Monas jam segitu :D

Pulang kantor saya nebeng teman saya sempat makan dulu di Bintaro Plaza bareng dia. Sebelum pulang saya beli keripik, kacang hingga Breadtalk. Biarin deh ngelewatin malam tahun baru sendirian seenggak-enggaknya saya bisa pesta sendiri :D
Jadilah saya beneran pesta sendirian. Ajakan tahun baruan dari teman-teman saya, saya tolak semua. Maaf ya, saya enjoy kok sendirian. Hubby baru pulang saat malam larut. Akhirnya saya ga sendirian deh pestanya.

Tanggal 1 hubby masuk kantor lagi. Jam 7 pagi dia sudah siap-siap.
Begitu hubby pergi, saya memilih mencuci baju dan membereskan 'sisa pesta' kami semalam. Habis itu? saya marathon Criminal Mind season 4 sambil menunggu hubby pulang.

Tanggal 2 saya makan siang dengan ipar-ipar saya di EX. Untungnya hubby ga ngantor hari itu. Dari EX lanjut ke GI. Senengnya, hari itu kita keliling dengan fasilitas transportasi gratis. Antar jemput dari para ipar-ipar. Makasih yaaa.....

Tanggal 3 kita memilih ga kemana-mana. Tapi rencana tersebut berubah karena hubby yang kebanyakan kerja ga tahan melihat hari yang cerah. Kebanyakan dikantor sampai larut malam siiihh....hihihihi..
Saya menemani hubby cukur lalu kita makan di Java Mie. Rasanya lumayan...

Jam 8 malam kita udah sampai rumah lagi. Saya nonton Greatest American Dog dan Ugly Betty dulu sebelum tidur.