Monday, December 28, 2009

dirumah aja

Kalo tiga tahun terakhir kemarin tiap akhir tahun saya udah enjoy liburan, tapi tidak tahun ini.
Pertama karena cuti saya ampir abis gara-gara liburan ke Bangkok kemarin. Kedua karena hubby lagi ada project dari kantornya yang membuatnya selalu nunggu panggilan selama long weekend kemarin.
Yah, (pinjem kata-katanya ipar saya) demi semangkuk berlian. Kayanya belum cukup deh pulang malem tiap hari. Sehingga masih ditambah masuk saat liburan *sigh*.


Makanya pas hari Jumat (natal) saya udah seneng banget mau masak ayam bakar pake panci baru yang (sebenernya udah agak lama dibeli tapi belum sempat dipake) dibeliin hubby. Mendadak hubby dapat telpon dan saya denger kalimat menyebalkan itu " aku mesti ke kantor "
Langsung males bikin ayam bakarnya deh.

Trus belum sampai disitu. Jam 12-an hubby telpon saya dan bilang " ga lama kok, jam 3-an aku pulang ". Saya langsung masak nasi, masak daging bumbu bali (ayam bakarnya batal!!!!). Dan iseng-iseng, saya kembali nonton Criminal Mind. Sampe ketiduran, bangun lagi, ketiduran lagi, bangun lagi. Loooh... ko hubby belum pulang juga???? pas ditelpon, " aku masih nyelesein report nih ". Jam berapa hubby sampe rumah akhirnya?? Jam 10 malem aja!!! Jauh banget lewatnya dari jam 3 sore sampe jam 10 malem. Huuuu....

Untungnya..... masa liburan ini, biarpun saya ga cuti, biarpun hubby kerja terus. Tapi saya disubsidi penuh sama hubby. DVD baru bergeletakan dirumah, serial Criminal Mind udah beli dong season 4nya ^_^. Dibeliin buku My Stupid Boss 2 juga.

Trus saya laporan ke hubby " biar kamu kerja melulu, tapi weekend kemarin aku dikelilingi sama cowo-cowo ganteng tauuuuu... ada Josh Duhamel (Transformer 2 : Revenge of the Fallen), Channing Tatum (GI Joe) dan Chris Pine (Star Trek) " Hehehehe...

Thursday, December 24, 2009

sumpah pengemis

Seringkali saya mendapatkan email mengenai daerah rawan di Jakarta, diperempatan, dilampu merah. Semuanya mengerikan dan seram. Lalu saya mendengar cerita seorang teman....

Teman saya (perempuan) mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir. Seringkali dilampu merah mendadak ada pengemis disamping mobilnya. " Kalau daerahnya aman, gue berani buka jendela dikit trus kasih uang. Kalau daerahnya ga aman, gue cuekin aja ". Menurutnya seorang teman kantornya pernah ada kejadian. Niat mulia malah jadi petaka. Niat mau ngasih sedekah malah dirampok. Uang dua ribuan yang sudah siap mau disedekahkan, berganti menjadi handphone yang diambil paksa. Belum sampai disitu, kaca spionnya juga ikutan dicongkel. Semenjak itu temannya jadi trauma. Siapapun yang mengemis disamping mobilnya pasti diacuhkannya. Takut kejadian lagi.

Belajar dari pengalaman temannya, teman saya juga mengikutinya.
Sudatu ketika disuatu wilayah Jakarta siang hari teman saya menghentikan mobilnya akibat lampu merah. Lalu mendadak ada pengemis disebelahnya. Bukannya ga mau memberikan sedekah tapi menurut teman saya wilayah itu termasuk ga tidak aman. Akhirnya si pengemis diacuhkannya sambil mengangkat tangan dan mengucapkan maaf. Tidak terima diacuhkan, mendadak si pengemis berkata " dasar orang kaya sombong, semoga kamu celaka!!!! " Teman saya kaget. Tapi berhubung lampu sudah berubah jadi hijau, dia kembali berjalan sembari berdoa semoga sumpah si pengemis tidak menjadi kenyataan.

Teman SMA saya pernah cerita. Semenjak ada peraturan pemerintah mengenai larangan memberikan uang pada pengemis yang dia acuhkan. Suatu ketika setelah memberikan sedikit uang pada si pengemis teman saya malah kena satpol PP. Saat berargumentasi, " ini kan uang saya pak, suka-suka saya dong mau diapain " kata teman saya. Si satpol PP bilang " lho kan udah ada peraturannya Pak, artinya bapak engga taat peraturan ". Ujung-ujungnya malah kena denda yang lumayan besar. " Sedekahnya ga seberapa, dendanya lebih gede. Sial ". katanya bersungut-sungut.

Karena pengalaman teman saya itu. Kalau mau bersedekah, jadi jadi jauh lebih hati-hati. Masalahnya tiap hari sepulang kantor, saya selalu berjalan kaki dari kantor saya menuju stasiun kereta. Kemarin malam, saya berjalan dengan 2 teman yang juga akan naik kereta. Ditrotoar dekat stasiun kereta selalu ada pengemis ibu-ibu tua yang gaya meminta-mintanya berlebihan. Yah, saya tahu dia ga punya uang, saya tahu dia belum makan. Tapi masalahnya ga jauh dari tempat dia meminta-minta ada polisi lalu lintas berjaga. Takut kejadian seperti teman saya, setiap kali saya dan teman saya melintasi si ibu kami selalu mengucapkan " maaf ". Ingin memberi tapi takut. Lalu, mendadak si ibu menjerit kepada kami " semoga kalian jatuh dari kereta ". Dia menyumpah. Saya, dan beberapa orang yang sedang berjalan mendadak berhenti dan memperhatikan si ibu.

Lalu saya bergumam, semoga Tuhan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Amin.

Monday, December 21, 2009

bayar hutang dan quality time

Udah hampir sebulan ini saya sering banget sendirian. Pulang kantor sendirian, liburan sendirian. Bukan berantem sama hubby. Tapi ini karena hubby lagi ada project yang mau dilaunch tanggal 1 January 2010 besok.
Waktu saya lagi ke Bangkok, mama saya pernah bilang ke hubby, " nanti selama intan pergi, kamu makan dirumah mama aja ya ". Boro-boro sekalipun ga pernah mampir. Wong hubbyku pulangnya malam melulu.
Seminggu kemarin juga gitu. Ada yang pulang jam 23.00 ada yang jam 21.00 ada yang 21.30.

Karena saya dan hubby masing-masing pegang kunci rumah sendiri, pernah ada kejadian. Pas lagi keasyikan nonton, saya ketiduran. Saya kebangun pas denger ada suara kresek-kresek. Begitu saya buka mata Jreeeeeennnggg......!!!! ada orang lagi buka laci meja samping tempat tidur. Ga tau nya hubby yang baru aja pulang jam sebelas malam aja :(

Long weekend kemarin saya udah mikir, mau kemana ya??? tapi langsung lemes pas hubby bilang " hari Jumat aku ngantor, takutnya Sabtu-Minggu terancam masuk juga ". Tapi langsung lega pas baca nota dinas yang ditunjukkin hubby bahwa dia hanya masuk Jumat aja. Sabtu - Minggunya bebas.


Jumatnya dimulai dengan bawa saya ke dokter dulu. Semalaman saya ga berhenti batuk. Selesai urusan dokter, si hubby berangkat ke kantor. Sementara saya?? tiduuuurrr..... obat batuknya bikin saya tidur melulu. Pantesan si dokter bilang " 2 hari ini jangan nyetir dulu ya bu, soalnya pasti ibu akan ngantuk ". Mau nyetir kemana dok? wong mobilnya dibawa suami saya ngantor kok huhuhuhu :(

Jam 6 sore si hubby nelpon saya " bentar lagi aku pulang ya ". Saya yang udah happy-happy, gigit jari lagi. Sebentar lagi maksudnya si hubby 2 jam kemudian, 3 jam malah. Karena si hubby baru sampai rumah jam 9 malam!!!

Sabtu pagi, saya masih teler kena obat batuk. Siangnya malah hubbyku yang teler kecapean. Yowislah, kita sama-sama istirahat. Tapi sorenya, hubbyku bilang gini " ke BP (Bintaro Plaza-red) yuk " Saya tau dia cape, tapi dia pengen nyenengin saya kayanya :D
Diawali dengan makan pizza hut dulu, saya potong rambut, mampir Gramedia lalu beli beberapa barang di Hero. Semua waktunya buat saya di Sabtu sore itu. Asiiiiiikkk....

Minggunya dia mengajak saya jalan. " yuk ikut aku aja daripada kamu dirumah ". Jadilah saya ikut mengintili aktivitas hubby saya seharian dari pagi sekitar jam 9 pagi kita sudah meninggalkan rumah. Pulangnya saya masih merajuk mau ke Poins Square mau beli DVD Criminal Minds. Saya tau banget dia udah capek. Tadinya sempat mau batal karena kita ngeliat segerombolan Jak-Mania yang mau siap-siap nonton bola. Langsung check Twitter, dan kita baru tau kalo pertandingannya ada di Senayan. Artinya Lb. Bulus aman. Ternyata.......

Ternyata ada acara musik (lupa entah Dahsyat atau Hip-hip Hura) di Poins Square Lb Bulus. Nyari parkir susahnya setengah mati. Tapi berhubung saya pengen beli DVD Criminal Minds, dengan sabar cari parkir juga.
Minggu sore kita sudah sampai dirumah lagi dan saya sudah mulai menonton DVD Criminal Minds pertama saya.

Kata hubby semua dilakukan untuk bayar hutang waktunya ke saya. Karena menurut dia, akhir tahun gini saya pasti ambil cuti 1 minggu bersama dia. Tapi tahun ini tidak bisa. Bayar hutang, quality time benar-benar dilakukannya pada saya. Saya tau dia stress nyari parkir setengah mati susahnya di Poins Square. Tapi demi DVD Criminal Minds saya, dilakukannya juga. Makasyi hubby untuk bayar hutang atau quality timenya. Ga ada hutang kok diantara kita :-))

Monday, December 14, 2009

i hate war!

Malam minggu kemarin saya benar-benar hanya berurusan dengan dapur-kamar tidur-kamar mandi. Ke teras aja engga. Kata hubby, saya kaya vampir yang takut sinar matahari :D
Kenyataannya? saya masih ga enak badan! Malah hari minggunya hubby juga ikutan sakit.

Weekend kemarin saya sebenarnya rafting dengan teman kantor, tapi saya memilih ga ikut karena masih flu.

Malam minggunya saya asyik baca Sherlock Holmes, sementara hubby nonton Valkyrie (Tom Cruise) yang ceritanya mengenai kudeta para petinggi tentara Jerman untuk membunuh Hitler. Selesai nonton, channel TV saya utak-atik. Pilihannya jatuh pada National Geographic, isinya?? juga tentang perang dunia ke 2 (Apocalyse of World War II), setelah itu saya nonton Inside the Legion yang juga tentang perang. Pokoknya sampai tengah malam kita berdua nonton yang berbau-bau perang terus.

Saya benci perang! Perang itu jahat. Disalah satu narasi dikatakan bahwa, ada wartawan yang selalu mengikuti jalannya perang. Makanya saya bisa menonton perang secara asli. Saya menonton proses eksekusi. Saya menonton detik-detik akhir bangsa Yahudi dikirim ke Auswitch, sebelum mati digas. Saya melihat para tentara Jepang yang mati sia-sia. Yang paling sedih? Binatang aja bisa mati sia-sia akibat perang. Anjing-anjing yang dibawa para tentara untuk berperang, yang sengaja dibuat kelaparan lalu diajari menyerang truk / kemah lawan dengan dalih mencari makanan sementara ditubuh mereka dipasangi bom. Saya benci perang!

Terakhir saya bilang ke hubby, harusnya malam minggu kita senang-senang, nonton yang enak-enak. Kenapa juga nonton perang begini?

Friday, December 11, 2009

tukang ikut campur

Weekend kemarin saya memutuskan mau dirumah aja karena ga enak badan. Tadinya janjian sama temen mau kasih oleh-olah liburan, tapi berhubung saya ga enak badan, saya ajak aja dia kerumah. Eh dia mau...
Jam 3 sore, teman saya sudah sampai dirumah. Awalnya liat-liat foto liburan dulu, cerita-cerita soal liburan, ngobrolin resep masakan, paket murahnya Air Asia sampe soal kantor. Saya dapat cerita lucu dari dia.

Teman saya kerja disebuah perusahaan trading. Jabatannya marketing, yang membuatnya sering berurusan dengan banyak orang. Dia pun cukup handal membina hubungan baik dengan para kliennya. Urusan anak klien masuk rumah sakit, klien menikah, atau urusan tetek bengek lainnya bisa diurus juga dengan baik. " Gue cuma mempertahankan hubungan baik ini Tan, kayak gue sama elu deh " katanya sambil menyeruput secangkir teh.

Tapi yang namanya dunia kerja, adaaaaa aja yang nyebelin. Ada temen yang pengeeen tau aja apa-apa yang lagi dikerjain sama orang lain. Padahal yang dikerjain itu berhubungan sama urusan kerja.

" Gue lagi terima fax. Baru aja faxnya gue terima, lagi gue baca. Tiba-tiba temen gue ngedatangin gue dan nanya apaan sih isi faxnya. Padahal ya, dia bagian apa, gue bagian apa " ---kejadian 1

" Gue sedang berdebat dengan calon klien gue dengan nada yang agak tinggi. Padahal temen gue ini mau ke dapur mau bikin kopi, pas dia denger gue marah. Tiba-tiba dia batal kedapur dan malah berdiri disamping cubicle gue. Mendengarkan pembicaraan gue. Begitu gue matiin telpon, dia langsung nanya ada apa " ---kejadian 2

" Urusan gue beli bunga duka cita keluarga klien gue diributin sama dia, padahal boss gue udah approved. Lagian yang gue pake duit perusahaan bukan duit dia. Ini juga demi memaintain hubungan dengan klien " ---kejadian 3

Yang bikin saya ngakak, temen saya bilang kalo temennya yang reseh ini adalah seorang cowo. Padahal biasanya yang suka pengen tahu urusan orang adalah cewe. Cowo ini punya istri dan anak. Kerja dibagian yang berbeda dengan teman saya. Tapi punya rasa ingin tau yang demikian besar sampe orang lain jadi ngerasa sebal dengan kelakuannya.
Namanya juga kantor. Siapa teman siapa lawan cuma diberi batasan garis yang tipis. Tergantung bisa-bisanya kita menjaga diri. Ada yang punya pengalaman sama??







Tuesday, December 8, 2009

tempelan kulkas

Mungkin saya termasuk yang ga nyusahin kalo minta oleh-oleh. Kalo ada yang pergi keluar negeri dan mendadak ngasih saya parfum Thierry Mugler atau tas Miu Miu keluaran terbaru siy ga nolak juga :-))

Tapi, yang paling saya sering minta cuma satu. Tempelan kulkas. Satu aja cukup. Yang penting ada nama negaranya dengan jelas terpampang. Dikulkas saya dirumah, berbagai tempelan kulkas dari berbagai negara tertempel manis disana. Negara-negara Asia Tenggara macam Singapura, Thailand dan Malaysia sudah berjubel saking banyaknya. Lalu ada dari Korea, Taiwan, Jepang, Jerman, New Zealand, Belgia, Italy, Prancis, Spanyol, Austria hingga Venezuela terpampang disana. Itupun masih dibedakan dari kota-kotanya. Misalnya dari Cina saya punya Shanghai dan Guangzhou.

Karena itulah teman-teman saya selalu berbaik hati memberikan saya oleh-oleh tempelan kulkas ini.

Makanya waktu tetangga saya datang kerumah, ia takjub melihat semaraknya tempelan kulkas saya " wah, sering keluar negeri ya? ". Dengan malu-malu saya bilang " sebagian besar oleh-oleh kok Bu " :D

Monday, December 7, 2009

Liburan (day-5)

Hari ini adalah hari terakhir saya di Bangkok. Koper sudah dibereskan dan saya sudah siap pulang ke Jakarta. Sebelum pulang saya masih sarapan dulu dihotel D'uh saya akan kangen dengan Madelinenya Swissotel yang enak banget dan menjadi favorit sarapan saya.

Selesai sarapan, koper mulai diturunkan bellboy. Sambil menunggu peserta yang lain kami berfoto-foto dulu didepan hotel termasuk dengan Somporn, tour guide kita yang selalu menemani kita tiap hari.

Jam 9 pagi kami menuju Suvarnabhumi Airport yang didominasi warna abu-abu dengan tiang-tiang besi bergaya futuristik. Setelah mengurus koper yang akan dimasukkan kedalam bagasi, kami muter-muter dulu, berfoto atau keluar masuk butik yang ada didalam airport.

Jam 12.40 kami take off menuju Singapura dengan pesawat SQ. Good bye Bangkok, see you again!!

Jam 2 kurang kami sampai di Singapura. Kali ini kami akan transit selama 5 jam!!! Ini karena salah satu tante saya merasa homey berbelanja di Changi. Kami sempat mondar-mandir dari T2 ke T3. Sepupu saya membeli tas dan ikat pinggang Charles & Keith yang sedang diskon sementara saya memilih berbelanja coklat.

Kami makan siang di salah satu counter makanan bernama Kopitiam Whitney. Menurut saya, kari ayamnya enak dibandungkan fishballnya. Kalau dipikir-pikir, gaya juga saya. Pagi sarapan di Bangkok, makan siang di Singapura dan makan malam nanti saya sudah ada di Jakarta. LOL
Sambil menunggu, saya juga menyempatkan main internet yang tersedia di Changi. Membuka facebook, plurk hingga menyelesaikan panen di ladang Farmville saya, sekedar menghabiskan waktu hingga mencari tahu apa yang terjadi selama 5 hari saya hidup tanpa internet.

jam 20.30 kami take off dari Singapura menuju Jakarta dan mendarat dengan selamat di Jakarta pukul 22.05 waktu Jakarta. Alhamdulillah....
Saya pulang nebeng tante hingga Mc.Donald Bintaro sektor 9 dan dijemput hubby disana. Waktu menunjukkan waktu jam 00.05 waktu saya tiba dirumah. I miss you my home, my bedroom....


Liburan (day-4)

Pertanyaan pertama yang saya ajukan pada tour guide saya " Hari ini kita ga ke istana lagi kan? ga ke kuil-kuil lagi kan? saya boleh pake celana pendek kan? " Langsung dijawab " boleeehh... ". Hurraaa.... saya turun sarapan sambil dengan memakai atasan tanpa lengan, celana sedengkul dan flat shoes. Hari ini kita akan siap-siap belanja. Yaa.. B.E.L.A.N.J.A....

Tujuan pertama adalah pusat pengolahan madu. Disini dijual madu asli, bee pollen atau susu madu dan juga sari bunga. Dengan harga satu paket senilai sekitar 5000 bath. Saya memilih skip berbelanja disini. Lucunya, yang memberikan presentasi ditempat ini adalah seorang Thailand yang beragama Islam, pernah kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah (dekat rumah saya) dan pernah mengontrak rumah diwilayah Ciputat. Istrinya pun seorang Betawi asli. Pantas saja bahasa Indonesianya lancar banget!

Dari tempat pengolahan madu, kami menuju tempat makan siang. Lokasinya disebuah hotel bintang 5 tapi suasananya agak suram. Katanya ini termasuk hotel tua di Bangkok. Seperti biasa makanannya Thom Yam, nasi goreng khas Thailand. Tapi yang paling menarik adalah saya mencicipi beberapa kue khas Thailand. Kue ini sudah berkali-kali saya tonton di TV kabel (Discovery Travel & Living). Akhirnya kesampaian juga saya makan kue-kue tersebut. Favorit saya kue berasnya. Enak!

Sebelum belanja, kita mengunjungi Siam Ocean World dulu. Agak-agak miriplah dengan Seaworld kita tapi agak keren sedikit menurut saya. Serunya Ocean World ini terletak di basement sebuah mall besar di Bangkok yang bernama Siam Paragon. Setelah membayar tiket masuk (maaf saya ga tau berapa harganya, karena ini masih bagian dari tour kami) kami diberi sticker yang harus ditempel dibaju setelah itu kita memasuki wilayah " bawah laut ". Oh ya, sebelumnya kita foto dulu dengan latar belakang bawah laut. Tapi foto gratis tersebut malah lupa kita tebus waktu keluar dari Siam Ocean World @#$%^&*!!!!

Yang menarik perhatian saya adalah mobil chevrolet yang diisi air dan dijadikan akuarium, lalu ada juga kulkas, microwave, TV dan lemari tempat penyimpanan wine. Saya bisa memotret seekor penyu yang sedang bengong atau pinguin lincah yang mengikuti kemana tangan saya bergerak. Hal lain yang menarik, saat berada didalam tunnel (tapi ga ada ban berjalannya seperti di Indonesia), saya bisa memotret seekor ikan hiu besar yang sedang berenang pelan. Besaaaaarr banget. Sebelum keluar, kita foto-foto dulu didepan sebuah akuarium besar yang merupakan akuarium tempat pertunjukkan memberi makan ikan hiu. Diperjalanan keluar ada beberapa tabung yang berisi ikan-ikan aneh yang belum diklasifikasikan jenisnya. Bentuknya aneh-aneh.

Setelah puas didunia bawah laut. Kami naik kedunia " nyata ". Apalagi kalau bukan shopping! Kami memasuki Siam Paragon. Mirip-mirip deh dengan mall yang ada di Jakarta. Tetapi ada beberapa brand yang tidak masuk Indonesia. Sebagian rombongan berbelanja, sebagian lagi memilih duduk disebuah kedai kopi, sepupu saya memilih duduk di sebuah cafe internet. Sementara saya??? bolak-balik WC akibat kebanyakan makan salad mangga atau salad pepaya. Atau salad apapun jenisnya yang selalu menghiasi makan saya selama saya ada di Bangkok ini. Dengan kombinasi rasa manis-asam-pedas yang membuat kita susah untuk berhenti mencicipinya. Akibatnya, perut saya mulai berontak!!!!

Puas 'bertengger' di WC saya kembali kerombongan karena kami akan menuju MBK lagi. Di bis tour, saya dan Vera bosan dengan MBK dan merencanakan 'pelarian' kami ke mall yang lain. Sesampainya di MBK saya langsung bertanya pada tour guide saya kemana arah ke Dreamworld. Awad (tour guide kami) mengajarkan kami naik Skytrain menuju tempat yang dimaksud. " Dari terminal didepan MBK naik kearah Siam Stadium lalu turun, pindah jalur kearah On Nut naik lagi dan langsung turun distasiun berikutnya ". Awad malah tidak menyarankan kami naik taksi " nanti kalian diputar-putar jadinya, naik skytrain aja lebih cepat ".

Kami langsung menuju terminal yang terletak didepan MBK. Membeli karcis skytrain melalui mesin karcis dengan membayar 20 bath lalu kami naik ke peron. Seperti yang diajarkan Awad kami sampai di Dreamworld. Kesan saya tentang Skytrain? seperti yang sudah saya ceritakan di cerita pertama (day-1), terminalnya sangat bersih dan tidak ada coreta-coretan tangan nakalnya. Ada beberapa toko diterminal tersebut. Dan petunjuknya pun sangat jelas. Karena letak mall didaerah tersebut berdekatan, petunjuknya dibuat sedemikian detail. Sekali lagi, kalau aja di Jakarta ada skytrain ini....

Di Dreamworld kami langsung menuju Naraya, karena sepupu saya hendak membeli oleh-oleh untuk keluarganya di Padang sana. Saya juga sempat membelikan suami saya botol karet air panas. Lumayan buat ngmpres-ngompres perut kalo sedang masuk angin. Setengah jam berbelanja, kami kembali ke MBK dengan skytrain. Sempat putar-putar MBK sebentar sampai akhirnya saya memilih duduk karena kelelahan. Lucunya saat saya sedang istirahat, saya didatangi oleh research team MBK yang meminta saya mengisi angket. Hadiahnya? sebuah tas belanja. Lumayaaann....

Selesai shopping kami makan malam. Menu hari ini steamboat, nama restaurannya Yen Yen Suki. Akhirnya saya dapat juga sup Thom Yam ayam yang paling yummy selama saya ada di Bangkok ini.

Malam harinya kami mulai membereskan koper. Malam ini adalah malam terakhir di Bangkok. Semua belanjaan kami, pakaian kotor harus disusun rapih didalam koper. Sebelum tidur, tour leader kami masih sempat berkeliling ke tiap kamar peserta sambil membawa timbangan. Siapa tahu ada yang overweight. Untungnya walaupun saya bawa koper besar, masih dalam ambang normal 21 kg. Katanya SQ masih memperbolehkan hingga 25 kg.

Liburan (day-3)

Tujuan hari ini lagi-lagi ke istana. Padahal saya udah cukup gerah memakai celana panjang terus. Tapi berhubung mau ke istana, ga boleh pakai celana pendek. Kembali saya pakai celana panjang.

Istana yang saya kunjungi kali ini adalah istana milik raja Chulalongkorn atau Rama V atau raja ke-5 Thailand. Raja ini memiliki istri lebih dari 30 orang dan ratusan anak. Kalau pernah nonton film Ana & The King yang dibintangi Jodie Foster dan Chow Yun Fat. Nah film itulah yang menggambarkan mengenai kehidupan raja ini. Padahal kata tour guide saya, film tersebut dilarang diputar di Thailand.

Istananya terbuat dari kayu jati yang berbentuk rumah panggung. Kesan pertama saya?? sangat terawat. Duh kalo aja Indonesia bisa kaya begini. Sebelum memasuki istana, kita harus meninggalkan tas yang kita bawa. Mengambil foto pun tidak boleh. Jangan sampai ketahuan membawa kamera, bisa disita. Makanya foto-foto saya disitu hanya dibagian taman diluar istana saja. Sebelum memasuki kawasan istana, kita harus memasuki sensor dulu. Selesai disitu? belum! Setelah itu kita masih harus diperiksa dengan cara diraba-raba oleh penjaga museum. Yang cowo diperiksa penjaga cowo demikian sebaliknya.

Saat saya dan rombongan memasuki istana, bersamaan dengan murid-murid sekolah SD milik pemerintah Thailand. Yang lucu, semua potongan rambutnya seperti Cuplis difilm boneka si Unyil. Yaitu botak dan hanya menyisakan sedikit dibagian atas kepala. Memang seperti itulah potongan rambut murid sekolah rakyat. Sementara murud perempuan memiliki potongan rambut bob sekuping.

Yang pertama saya masuki adalah aula besar. Ada foto raja dengan istrinya. Menurut cerita hanya istri pertama dan kedua saja yang paling disayang oleh raja. Ada pula foto para istri-istrinya dengan pakaian kebesaran yang kuno. Lucunya semua istri atau mungkin para wanita Thailand masa itu memiliki rambut cepak. Oiyah, salah istri raja Chulalongkorn ada yang berasal dari Dago, Bandung!!!

Ruangan-ruangan lain ada yang khusus digunakan untuk menyimpan pedang koleksi raja, senapan koleksi raja. Ruang penyimpanan keramik karena raja ini mendapatkan pendidikan di Eropa. Maka koleksi keramik dan kristalnya didominasi dari kristal dan keramik Eropa. Ada ruangan yang menyimpan foto-foto beliau, termasuk foto saat beliau belajar di Eropa. Ada ruangan tempat beliau menerima tamu, ruang makan. Ruangan tempat beliau berbisnis. Ruang berkumpul anak-anak. Kamar tidur hingga kamar mandi. Semuanya terawat dengan baik. Ada beberapa ruangan yang tidak memperbolehkan kita masuk. Tetapi sekilas saya melihat semuanya sangat terawat. Berhubung istana tersebut terbuat dari kayu jati, termasuk juga lantainya. Sebelum memasuki istana. kami diminta melepas sepatu dulu dan menitipkannya ditempat penitipan.
Pemerintah Thailand juga merapihkan istana tersebut tanpa merubah bentuk aslinya dengan menambahkan beberapa lubang AC dilantai. Tapi bukti sewaktu Thailand sedang berperang dengan Birma dimana pasukan Birma pernah membom istana tersebut tidak diperbaiki sebagai bukti sejarah. Makanya ada beberapa atap museum ada yang rusak akibat perang.

Dari istana kami mengunjungi pusat permata Thailand. Sewaktu kami baru sampai kami mendapat softdrink sebagai welcme drink. Lalu kami menonton film tentang batu-batu permata Thailand dengan dinarasi dalam bahasa Indonesia. Setelah menonton film 7 menit itu kami masuk kedalam. Pertama kali kami melihat bagaimana batu-batu permata mentah digosok dan dijadikan batu yang sudah jadi dan bisa disematkan pada perhiasan. Masuk lagi kedalam, isinya seperti toko emas. Ada berbagai bentuk dan macam perhiasan yang dihias dengan berlian, ruby, amethys hingga zircon. Ada kejadian lucu disini, sewaktu saya dan sepupu saya memasuki wilayah berlian, kami dilarang oleh salah satu penjual dan meminta kami ke wilayah yang lain yang bukan berlian " Please go over there, this is for diamond ". @#$%^&*!!!!

Karena dilarang masuk ke wilayah berlian (sekilas saya memandang yang memasuki wilayah berlian hanya orang-orang tertentu saja yang memang kelihatan ' mahal'. Ok lah, saya dan sepupu saya pindah ke bagian yang menjual mutiara dan giok. Hasilnya? saya membeli sepasang anting mutiara, leontin dan cincin giok serta sebuah gelang dari batu-batuan.

Dari sini kita makan siang dulu. Saya lupa nama restaurantnya. Tetapi yang saya ingat, ayam bungkus daun pandannya endaaaaaannngg....

Selesai makan, tujuan kita adalah Reclining Buddha atau patung Buddha berbaring sepanjang 45 meter yang terbuat dari emas dengan mata yang terbuat dari mutiara. Untungnya disini kita boleh berfoto.

Setelah makan kita sampai di shopping time!!!
Tujuannya? MBK yang semalam kita masuki. Saya, sepupu dan tante langsung melipir masuk dan berkeliling MBK. Dari mulai jaket rajut, kaos-kaos masuk dalam daftar belanja saya. Kesan saya tentang MBK seperti ITC di Jakarta. Sama seperti tempat-tempat sebelumnya, kemampuan menawar kita harus abis-abisan. Kalkulator menjadi senjata utama disini karena tidak semuanya bisa berbahasa Inggris. Kalau kita menanyakan harga sebuah barang, mereka akan menunjukkan harganya dengan kalkulator. Kita bisa membalas dengan menunjukkan harga yang kita mau dengan kalkulator. Tawar setengahnya lalu pertahankan. Ini tips yang saya dapat dari seorang teman yang sering berbelanja ke Bangkok.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.30. Saatnya makan malam. Kali ini makan malam kita ada di Bang Na dimana kita akan makan malam direstaurant seafood terbesar didunia dan tercatat di Guiness Book of Record. Katanya restaurant tersebut menempati lahan sebesar 12.000 m2 dengan 5.000 orang staff. Beberapa waiter / waitress melayani kami dengan sepatu roda. Ada juga pertunjukkan dimana seorang pelayan melintasi kolam yang ada ditengah restauran dengan kawat sambil membawa sup panas yang masih mengepul. Ini bukti betapa besarnya restauran ini. Cuma, berhubung restaurant ini terletak agak jauh dari pusat kota Bangkok sehingga makan malam kami hari ini agak telat. Belum lagi karena macett!!! Olala... macetnya Bangkok sama loh kaya Jakarta!


Liburan (day-2)

Hari ini tour dimulai dengan menuju sebuah kuil yang menurut saya baguuuuuss banget. Saya dan anggota rombogan berfoto-foto di kuil tersebut. Setelah itu kami menuju sebuah dermaga di sungai Chao Praya untuk menuju Wat Arun. Menurut tour guide saya, sungai Chao Praya ini adalah sungai yang dijadikan sarana transportasi oleh masyarakat Thailand. Saya juga menemukan beberapa perahu yang sengaja dijadikan perahu wisata bahkan dijadikan restaurant terapung. Mendekati Wat Arun, perahu kami berhenti disebuah kuil kembali. Kami membeli sebungkus roti dan memberikan makan ikan-ikan yang hidup disekitar dermaga tersebut. Ikan-ikan patin sepanjang tangan atau kaki orang dewasa dengan sigap memakan roti yang kami lemparkan. Selain ikan patin hitam, ada juga ikan patih putih. Menurut cerita apabila ikan patin putih tersebut memakan roti yang kita lemparkan, maka kita akan selalu sejahtera dan beruntung. Amiiiinn...
Masyarakat yang hidup disepanjang sungai ini juga tidak berani menangkap dan memakan ikan tersebut. Mereka menganggap ikan yang hidup di sekitar kuil ini sebagai ikan suci dan mereka, takut kualat!!!!!

Di Wat Arun kami melihat kuil besar yang dilapisi porselen. Tour guide kami meminta kami berhati-hati dalam menaiki kuil ini, Dengan anak tangga yang kecil dan curam, saya memutuskan hanya mampu menaiki 1/3 dari kuil ini. Repot kalau bisa naik tapi ga bisa turun :-))
Kata tour guide kami, kuil ini didominasi budaya Cina, karena porselen yang ditempelkan disekujur kuil ini adalah perselen dengan budaya Cina.

Di Wat Arun juga ada tempat berbelanja. Lucunya para pedagang disana bisa berbahasa Indonesia. Ini bukti bahwa para shopaholic disini didominasi oleh orang Indonesia. Istilah seperti " cape deeeehh " juga diketahui para pedagang ini, lengkap dengan gayanya menempelkan tangan didahi.

Selesai dari Wat Arun, kembali kami naik ke perahu menuju dermaga tempat bus kami menunggu. Setelah itu kami menuju restaurant di S.D Avenue hotel untuk makan siang. Makan siang kali ini baru terasa nikmat, masalahnya perut sudah benar-benar terasa lapar karena terakhir saya makan adalah saat breakfast di hotel.

Soal makanan bisa dibilang tidak jauh berbeda dengan Indonesia. Saya sering makan-makanan peranakan yang nyaris sama dengan makanan yang saya temui di Bangkok ini. Hari ini favorit saya? Ayam yang ditumis dengan bawang bombay dan kecap dan dicampur dengan kacang mede :-))
Sayang disini, nasi gorengnya dicampur dengan babi.

Selesai makan siang, kami menuju Grand Palace atau istana raja Thailand. Untungnya sehari sebelumnya, tour guide kami meminta kami mengenakkan pakaian yang sopan karena akan berkunjung ke istana. Pakaian tanpa lengan atau celana pendek tidak boleh masuk kedalam istana. Untungnya pihak istana menyediakan sarung atau kemeja untuk pengunjung yang tidak mengenakkan pakaian yang pantas.
Disini saya (lagi-lagi) berfoto-foto diantara bangunan istana yang didominasi warna emas. Ada juga tempat sembahyang dimana terdapat emerald buddha. Tapi kami tidak boleh berfoto didalamnya.
Tidak lupa juga berfoto dengan para penjaga istana ini.

Sorenya kami kembali ke hotel.

Malam hari kami menuju Dreamworld mall dipusat kota Bangkok. Mallnya lebih kurang seperti Mall yang ada di Jakarta. Serunya lagi karena menjelang natal, sudah dipasang pohon natal besar dan juga kebetulan saat itu ada kegiatan kebudayaan Korea. Di mall ini saya berbelanja di sebuah toko bernama Naraya. Kata orang toko Naraya ini banyak didatangi oleh wisatawan Jepang. Dibandingkan toko yang lain, Naraya ini memang paling banyak pengunjungnya. Padahal yang dijual berbagai macam ukuran tas, berbagai macam dompet, sendal, celemek dan lain-lain. Yang unik, barang-barang tersebut dibuat dari kain seperti buatan rumahan.
Dari toko Naraya kami menuju butik Jim Thompson tempat dijualnya sutra kualitas no. 1 dari Thailand. Harganya? sudah pasti mahal lah...

Makan malam kami hari ini di Dreamworld mall disebuah restaurant bernama Shee Fah. Masakannya enak semua. Nasi gorengnya, ayamnya, sup thom yamnya yummy semua. Om saya pelanggan setia restaurant ini setiap kali beliau pergi ke Bangkok. Bulan November saja, dia sudah 3 kali mengunjungi Bangkok dan tidak lupa mempir untuk makan disini.

Berhubung malam ini kami " keluar " dari acara tour, maka selesai makan malam kami menuju Maboonkrong atau MBK dengan Skytrain. MBK ini juga merupakan pusat belanja yang diomongin orang-orang pernah ke Bangkok. Sayangnya saat sampai di MBK banyak toko sudah tutup, padahal jam baru menunjukkan waktu jam 21.10. Entah mereka memang taat peraturan yang mengharuskan tutup toko jam 21.00 atau hal lainnya.

Sebelum balik ke hotel kami pulang ke hotel tempat om saya tinggal. Beliau tinggal di Grand Sukhumvit hotel di tengah Bangkok. Dari MBK kami naik skytrain melewati 3 stasiun dan turun di deket hotel tersebut. Tadinya jalan kaki dari terminal skytrain tersebut menuju hotel hanya sekitar 5 menit, tapi berhubung kami mau kembali melihat-lihat dunia malam Bangkok kami mengambil jalan memutar. Saya lupa nama jalannya, tapi disepanjang banyak pub-pub yang ramai dikunjungi tamunya yang mayoritas bule-bule. Para pelacur menjajakan diri dengan pakaian super minim. Berkali-kali kami bertemu dengan para bule yang menggandeng 1-3 cewek lokal berpakaian minim. Belum lagi yang berciuman dengan hot dipinggir jalan. Masih ditambah lagi dengan beberapa penjual makanan pinggir jalan, penjual baju dan para pengemis yang menambah semarak jalan tersebut. Oh ya, saya sempat beberapa kali menemui penjual makanan yang menjual kecoa goreng, kalajengking, belalang hingga ulat goreng yang berjualan dengan gerobak besar.
Sebelum memasuki hotel kami masuk ke & Eleven supermarket yang menjamur diseluruh Bangkok. Beli minuman dingin dulu, lumayan jalannya rada jauh.

DAri Grand Sukhumvit hotel balik ke hotel kita (Swissotel Le Concorde) naik taksi 65 bath.



Liburan (day 1)

Tanggal 28 November kemarin saya pergi ke Bangkok dan menghabiskan waktu liburan 5 hari saya disana. Kesan saya tentang Bangkok? Hampir sama dengan Indonesia! Macetnya. Bedanya? Saya suka Skytrain yang ada di Bangkok. Saya juga sempat menyempatkan diri mondar-mandir naik skytrain tersebut. Agak norak juga, mengingat ga ada Skytrain di Indonesia. Mau naik busway? kecuali saat sepiiiiiii saya baru mau naik busway! Nunggunya itu loh ga tahan!!

Saya didrop hubby kerumah om saya di Rawamangun hari Jumat malam. Membereskan koper dan barang yang mau dibawa juga ngobrol dengan sepupu saya. Tak terasa sudah jam 3 pagi dan saya harus segera mandi mengingat kami harus naik pesawat SQ tujuan Singapura terlebih dulu.
Perjalanan menuju Singapura masih didominasi dengan obrolan dengan sepupu saya. Sementara penerbangan Singapura - Bangkok? saya tertidur mengingat saya belum memejamkan mata sejak semalam. Saya bangun hanya pada saat pramugari membagikan makanan :-))

Sampai di Bangkok dan selesai dengan urusan imigrasi, bis tour kami sudah siap sedia. Tujuan pertama?? Makan dulu!!!! Huaaaa.... makan lagi? soalnya perjalanan Jakarta - Singapura saya sudah makan nasi goreng di pesawat. Juga dalam perjalanan Singapura - Bangkok, SQ memberikan kami makan lagi (saya makan omelet). Makanya saat Somporn (tour guide kami) bilang " kita makan siang dulu ". Saya langsung lemes....

Memang kami sampai di Bangkok sekitar jam 11 lewat, sudah hampir makan siang memang. Makan siang pertama saya di Bangkok saya lupa nama restaurantnya tapi yang saya inget, saya jatuh cinta dengan Lemon Grass juice. Saya pun minum juice tersebut bergelas-gelas. Rasanya segeeerr....
Selesai makan, karena hari itu hari Sabtu, bus tour langsung menuju Chatuchak weekend market. Ini dia pasar yang sering diomongin orang-orang yang pernah ke Bangkok. Begitu turun saya, sepupu saya dan peserta tour lain langsung masuk kedalam pasar yang hanya buka pada hari Sabtu dan Minggu saja ini. Berbagai oleh-oleh masuk kedalam daftar belanjaan kami. Sebut saja, tempelan kulkas, gantungan kunci, dompet dan tas khas Thai semua saya beli. Dari Chatuchak, rombongan menuju Nopparath resto, apalagi kalau bukan? makan malam!!! padahal jam tangan saya masih menunjukkan waktu jam 6 sore.
Sambil menikmati makan malam kita dihibur oleh pertunjukkan tarian Thailand kayak cerita-cerita pewayangan gitu looohh... saya sih sibuk foto-foto aja, soalnya kostumnya bagus-bagus sih. Tarian tersebut juga dinarasi dengan 4 bahasa. China, Thai, Inggris dan Jepang.

Setelah makan malam (atau makan sore??) kami baru menuju hotel. Hotel kami namanya Swissotel Le Concorde agak diluar pusat kota Bangkok (namanya wilayah Chada). Selesai urusan check in kami kembali berkumpul di lobby hotel dan bersiap-siap menuju SuanLum Night market. Jadi kalau siang harinya kita belanja di pasar yang hanya buka hari Sabtu dan Minggu, malam harinya kita berbelanja dipasar yang hanya buka di malam hari. Belanjaannya?? selain belanja untuk diri sendiri, oleh-oleh juga bisa dibeli disini.

Sebelum pulang menuju hotel, supir bus tour kami mengajak kami berputar-putar Bangkok menikmati Bangkok diwaktu malam. Ternyata.... banyak tempat jajan pinggir jalannya!!!!!