Monday, December 7, 2009

Liburan (day-3)

Tujuan hari ini lagi-lagi ke istana. Padahal saya udah cukup gerah memakai celana panjang terus. Tapi berhubung mau ke istana, ga boleh pakai celana pendek. Kembali saya pakai celana panjang.

Istana yang saya kunjungi kali ini adalah istana milik raja Chulalongkorn atau Rama V atau raja ke-5 Thailand. Raja ini memiliki istri lebih dari 30 orang dan ratusan anak. Kalau pernah nonton film Ana & The King yang dibintangi Jodie Foster dan Chow Yun Fat. Nah film itulah yang menggambarkan mengenai kehidupan raja ini. Padahal kata tour guide saya, film tersebut dilarang diputar di Thailand.

Istananya terbuat dari kayu jati yang berbentuk rumah panggung. Kesan pertama saya?? sangat terawat. Duh kalo aja Indonesia bisa kaya begini. Sebelum memasuki istana, kita harus meninggalkan tas yang kita bawa. Mengambil foto pun tidak boleh. Jangan sampai ketahuan membawa kamera, bisa disita. Makanya foto-foto saya disitu hanya dibagian taman diluar istana saja. Sebelum memasuki kawasan istana, kita harus memasuki sensor dulu. Selesai disitu? belum! Setelah itu kita masih harus diperiksa dengan cara diraba-raba oleh penjaga museum. Yang cowo diperiksa penjaga cowo demikian sebaliknya.

Saat saya dan rombongan memasuki istana, bersamaan dengan murid-murid sekolah SD milik pemerintah Thailand. Yang lucu, semua potongan rambutnya seperti Cuplis difilm boneka si Unyil. Yaitu botak dan hanya menyisakan sedikit dibagian atas kepala. Memang seperti itulah potongan rambut murid sekolah rakyat. Sementara murud perempuan memiliki potongan rambut bob sekuping.

Yang pertama saya masuki adalah aula besar. Ada foto raja dengan istrinya. Menurut cerita hanya istri pertama dan kedua saja yang paling disayang oleh raja. Ada pula foto para istri-istrinya dengan pakaian kebesaran yang kuno. Lucunya semua istri atau mungkin para wanita Thailand masa itu memiliki rambut cepak. Oiyah, salah istri raja Chulalongkorn ada yang berasal dari Dago, Bandung!!!

Ruangan-ruangan lain ada yang khusus digunakan untuk menyimpan pedang koleksi raja, senapan koleksi raja. Ruang penyimpanan keramik karena raja ini mendapatkan pendidikan di Eropa. Maka koleksi keramik dan kristalnya didominasi dari kristal dan keramik Eropa. Ada ruangan yang menyimpan foto-foto beliau, termasuk foto saat beliau belajar di Eropa. Ada ruangan tempat beliau menerima tamu, ruang makan. Ruangan tempat beliau berbisnis. Ruang berkumpul anak-anak. Kamar tidur hingga kamar mandi. Semuanya terawat dengan baik. Ada beberapa ruangan yang tidak memperbolehkan kita masuk. Tetapi sekilas saya melihat semuanya sangat terawat. Berhubung istana tersebut terbuat dari kayu jati, termasuk juga lantainya. Sebelum memasuki istana. kami diminta melepas sepatu dulu dan menitipkannya ditempat penitipan.
Pemerintah Thailand juga merapihkan istana tersebut tanpa merubah bentuk aslinya dengan menambahkan beberapa lubang AC dilantai. Tapi bukti sewaktu Thailand sedang berperang dengan Birma dimana pasukan Birma pernah membom istana tersebut tidak diperbaiki sebagai bukti sejarah. Makanya ada beberapa atap museum ada yang rusak akibat perang.

Dari istana kami mengunjungi pusat permata Thailand. Sewaktu kami baru sampai kami mendapat softdrink sebagai welcme drink. Lalu kami menonton film tentang batu-batu permata Thailand dengan dinarasi dalam bahasa Indonesia. Setelah menonton film 7 menit itu kami masuk kedalam. Pertama kali kami melihat bagaimana batu-batu permata mentah digosok dan dijadikan batu yang sudah jadi dan bisa disematkan pada perhiasan. Masuk lagi kedalam, isinya seperti toko emas. Ada berbagai bentuk dan macam perhiasan yang dihias dengan berlian, ruby, amethys hingga zircon. Ada kejadian lucu disini, sewaktu saya dan sepupu saya memasuki wilayah berlian, kami dilarang oleh salah satu penjual dan meminta kami ke wilayah yang lain yang bukan berlian " Please go over there, this is for diamond ". @#$%^&*!!!!

Karena dilarang masuk ke wilayah berlian (sekilas saya memandang yang memasuki wilayah berlian hanya orang-orang tertentu saja yang memang kelihatan ' mahal'. Ok lah, saya dan sepupu saya pindah ke bagian yang menjual mutiara dan giok. Hasilnya? saya membeli sepasang anting mutiara, leontin dan cincin giok serta sebuah gelang dari batu-batuan.

Dari sini kita makan siang dulu. Saya lupa nama restaurantnya. Tetapi yang saya ingat, ayam bungkus daun pandannya endaaaaaannngg....

Selesai makan, tujuan kita adalah Reclining Buddha atau patung Buddha berbaring sepanjang 45 meter yang terbuat dari emas dengan mata yang terbuat dari mutiara. Untungnya disini kita boleh berfoto.

Setelah makan kita sampai di shopping time!!!
Tujuannya? MBK yang semalam kita masuki. Saya, sepupu dan tante langsung melipir masuk dan berkeliling MBK. Dari mulai jaket rajut, kaos-kaos masuk dalam daftar belanja saya. Kesan saya tentang MBK seperti ITC di Jakarta. Sama seperti tempat-tempat sebelumnya, kemampuan menawar kita harus abis-abisan. Kalkulator menjadi senjata utama disini karena tidak semuanya bisa berbahasa Inggris. Kalau kita menanyakan harga sebuah barang, mereka akan menunjukkan harganya dengan kalkulator. Kita bisa membalas dengan menunjukkan harga yang kita mau dengan kalkulator. Tawar setengahnya lalu pertahankan. Ini tips yang saya dapat dari seorang teman yang sering berbelanja ke Bangkok.

Tidak terasa waktu menunjukkan pukul 17.30. Saatnya makan malam. Kali ini makan malam kita ada di Bang Na dimana kita akan makan malam direstaurant seafood terbesar didunia dan tercatat di Guiness Book of Record. Katanya restaurant tersebut menempati lahan sebesar 12.000 m2 dengan 5.000 orang staff. Beberapa waiter / waitress melayani kami dengan sepatu roda. Ada juga pertunjukkan dimana seorang pelayan melintasi kolam yang ada ditengah restauran dengan kawat sambil membawa sup panas yang masih mengepul. Ini bukti betapa besarnya restauran ini. Cuma, berhubung restaurant ini terletak agak jauh dari pusat kota Bangkok sehingga makan malam kami hari ini agak telat. Belum lagi karena macett!!! Olala... macetnya Bangkok sama loh kaya Jakarta!


No comments: