Friday, October 12, 2012

Dapur Baru

Semenjak jadi fullttime housewife, salah satu kesenangan saya adalah memasak. Semua resep saya coba. Masakan hingga membuat kue. Memasak itu menyenangkan.

Suatu ketika saya mikir, dapur saya sangat sederhana. Enak banget kali ya kalau memasak didapur yang modern dengan alat-alat lengkap. Akhirnya saya sempat hunting liat-liat majalah rumah untuk melihat model dapur.
Dapur favorit saya adalah dapur yang tidak terlalu besar, ada islandnya, tempat penyimpanan yang banyak serta praktis. Impian saya adalah punya dapur yang ada lemari penyimpanannya kayak Chef Michael Smith atau Nigella Lawson. Satu lemari besar yang mirip seperti sebuah kamar kecil yang hanya berisi rak-rak berisi berbagai botol bumbu.

Renovasi dapur pasti butuh dana besar. Tapi boleh dong kalau iseng nyari-nyari dari sekarang?? Siapa tahu kalau nanti ada rezekinya saya bisa bikin dapur impian saya.

Waktu Membaca

Beberapa hari lalu saya sengaja menurunkan beberapa tumpuk novel dari rak buku di lantai atas rumah saya. Niatnya cuma 1, pengen membaca.

Akhir-akhir ini saya agak susah punya waktu membaca. Rasanya gangguannya semakin banyak. Mulai dari TV, BB, hingga ngobrol ngalur ngidul sana sini dengan orang-orang. Susah banget rasanya menghabiskan waktu sebentar aja buat membaca.
Dulu saya bisa menghabiskan novel-novel tebal hanya dalam hitungan 2-3 hari maksimal. Apalagi kalau novelnya seru dan bikin bacanya ga mau berhenti macam Harry Potter atau novel-novelnya James Patterson.
Saya bisa membaca dimana aja. Dirumah, nyolong-nyolong waktu istirahat kantor hingga membaca di kereta. yup membaca di kereta memang paling enak. Ga terasa tau-tau udah dekat rumah aja.
Membaca paling cepat yang pernah saya lakukan adalah waktu membaca novel Harry Potter : Order of Phoenix. Selain karena waktu itu novelnya pinjeman, ceritanya seru bikin susah berhenti. Saya ingat suami saya ngamuk nyuruh berhenti membaca hanya karena saya sampai lupa makan hingga tidur. Membaca teruss....

Saya pengen kayak dulu lagi. Tanpa sebentar-sebentar di distract sama BB yang bunyi tang-ting-tung dan bikin tangan gatel buat mencet-mencet. Cek BBM, Twitter dll dll. Saya pengen tenang aja saat membaca kaya dulu yang saya lakukan. Bikin kopi susu, nyalain AC kamar, atur bantal buat duduk. Lalu membaca dengan tenang.

Beberapa hari lalu saya bisa membuat diri saya tenang membaca. Saya silent BB, matiin TV trus mulai membaca. Sebagai pemanasan, saya mulai dengan novel-novel yang tidak terlalu tebal dahulu. Enak juga yaaa... dalam waktu 2-3 jam saya bisa menyelesaikan novel tersebut.
Tapi repotnya adalah sewaktu ngecek BB setelah disilent elama 3 jam adalah beberapa menerima PING dari  orang plus diteriakin " Intaaaaaaaaaannnnnnn.... lagi tidur yaaaaaaaaaaaaaaaaaaa????

Haduuuuhhhhh :(( 

Korea

Sekarang ini orang-orang lagi kecanduan hal-hal yang berbau Korea. Demikian juga saya.
Tapi saya bukan kecanduan serial-serialnya, bukan pula kecanduan grup musiknya, bahkan bukan kecanduan cowo-cowonya yang dimata saya terlihat 'cantik'. Bukaaaannn.....

Saya kecanduan makanannya.

Sebenarnya saya belum terlalu banyak merasakan masakan Korea ini. Baru beberapa kali saja. Dibandingkan masakan Cina atau Thailand yang udah berkali-kali saya akan. Saya udah bisa menyebut masakan-masakan Cina atau Thailand mana saja yang merupakan favorit saya.

Saya baru mengenal masakan Korea ini beberapa bulan lalu. Awalnya dari TV. Entah kenapa masakan-masakan Korea yang ditayangkan di TV membuat liur saya menetes. Kayaknya enaaaakk banget. Awalnya saya menonton acara yang disiarkan di Natgeo Adventure berjudul Kimchi Chronicle. Acara ini mengisahkan tentang seorang wanita bernama Marja yang merupakan keturunan Amerika - Korea yang mudik ke kampung halamannya di Korea Selatan dan melakukan wisata kuliner keliling Korea Selatan. Tiap masakan yang dia makan rasanya gimanaaa gitu. Mulai dari Kimchi, segala macam sup-sup hingga aneka barbekyu.
Lalu cerita dari teman saya menambah rasa penasaran saya pada masakan Korea ini.

Teman saya cerita dia pernah hampir 2 bulan tinggal di Korea Selatan untuk mengerjakan sebuah project. Awalnya, rekan Koreanya yang datang ke Jakarta. Dia bilang, si orang Korea ini wajahnya liciiiinnn banget tanpa polesan make up. Pokoknya bersih. Karena penasaran dia tanya ke rekannya itu : jawabannya adalah makanan Korea yang bikin mereka sehat. Waktu akhirnya dia berkesempatan di kirim ke Korea dia bilang ke temannya itu. Pokoknya bikin saya sehat yaaaa.... tentu dengan catatan bahwa teman saya tidak makan babi dan makanan haram lainnya dan tidak minum minuman keras.

Sampai d Korea dia dikasih makan Kimchi. Pagi-Siang-Sore-Malam makan Kimchi. Selain itu ada juga Kimchi yang di taruh didalam rebusan sup. Lalu ada juga makanan yang memakai sistem fengshui. Pokoknya selama ga pakai bahan yang diharamkan, teman saya makan. Sepulang dari Korea banyak perubahan. Biasanya kalau pergi keluar negeri makanan tidak terkontrol, tapi tidak terjadi selama ia di Korea. Dia merasa sehat, berat badan stabil dan kulit terasa sehat. Sayangnya begitu pulang makanannya sembarangan lagi. Agak susah menemukan makanan Korea di Jakarta karena belum begitu popular dan biasanya harganya agak mahal.

Suatu ketika saya berkesempatan makan makanan Korea bareng hubby. Kimchi yang kalau diliat di TV rasanya segar dan menggugah selera ternyata rasanya anyep aja. Apa beda ya rasa Kimchi Korea dengan Kimchi yang dibuat di Indonesia?

Intinya walaupun belum menemukan restaurant Korea yang paling pas. Sekarang saya lagi kecanduan nonton acara yang membahas tentang makanan Korea. Salah satunya juga adalah di channel LI (Live Inspired) judulnya Korea, Country of Great Tastes. Rasanya masakan yang ditampilkan diacara tersebut benar-benar membuat liur menetes....