Thursday, December 24, 2009

sumpah pengemis

Seringkali saya mendapatkan email mengenai daerah rawan di Jakarta, diperempatan, dilampu merah. Semuanya mengerikan dan seram. Lalu saya mendengar cerita seorang teman....

Teman saya (perempuan) mengendarai mobilnya sendiri tanpa supir. Seringkali dilampu merah mendadak ada pengemis disamping mobilnya. " Kalau daerahnya aman, gue berani buka jendela dikit trus kasih uang. Kalau daerahnya ga aman, gue cuekin aja ". Menurutnya seorang teman kantornya pernah ada kejadian. Niat mulia malah jadi petaka. Niat mau ngasih sedekah malah dirampok. Uang dua ribuan yang sudah siap mau disedekahkan, berganti menjadi handphone yang diambil paksa. Belum sampai disitu, kaca spionnya juga ikutan dicongkel. Semenjak itu temannya jadi trauma. Siapapun yang mengemis disamping mobilnya pasti diacuhkannya. Takut kejadian lagi.

Belajar dari pengalaman temannya, teman saya juga mengikutinya.
Sudatu ketika disuatu wilayah Jakarta siang hari teman saya menghentikan mobilnya akibat lampu merah. Lalu mendadak ada pengemis disebelahnya. Bukannya ga mau memberikan sedekah tapi menurut teman saya wilayah itu termasuk ga tidak aman. Akhirnya si pengemis diacuhkannya sambil mengangkat tangan dan mengucapkan maaf. Tidak terima diacuhkan, mendadak si pengemis berkata " dasar orang kaya sombong, semoga kamu celaka!!!! " Teman saya kaget. Tapi berhubung lampu sudah berubah jadi hijau, dia kembali berjalan sembari berdoa semoga sumpah si pengemis tidak menjadi kenyataan.

Teman SMA saya pernah cerita. Semenjak ada peraturan pemerintah mengenai larangan memberikan uang pada pengemis yang dia acuhkan. Suatu ketika setelah memberikan sedikit uang pada si pengemis teman saya malah kena satpol PP. Saat berargumentasi, " ini kan uang saya pak, suka-suka saya dong mau diapain " kata teman saya. Si satpol PP bilang " lho kan udah ada peraturannya Pak, artinya bapak engga taat peraturan ". Ujung-ujungnya malah kena denda yang lumayan besar. " Sedekahnya ga seberapa, dendanya lebih gede. Sial ". katanya bersungut-sungut.

Karena pengalaman teman saya itu. Kalau mau bersedekah, jadi jadi jauh lebih hati-hati. Masalahnya tiap hari sepulang kantor, saya selalu berjalan kaki dari kantor saya menuju stasiun kereta. Kemarin malam, saya berjalan dengan 2 teman yang juga akan naik kereta. Ditrotoar dekat stasiun kereta selalu ada pengemis ibu-ibu tua yang gaya meminta-mintanya berlebihan. Yah, saya tahu dia ga punya uang, saya tahu dia belum makan. Tapi masalahnya ga jauh dari tempat dia meminta-minta ada polisi lalu lintas berjaga. Takut kejadian seperti teman saya, setiap kali saya dan teman saya melintasi si ibu kami selalu mengucapkan " maaf ". Ingin memberi tapi takut. Lalu, mendadak si ibu menjerit kepada kami " semoga kalian jatuh dari kereta ". Dia menyumpah. Saya, dan beberapa orang yang sedang berjalan mendadak berhenti dan memperhatikan si ibu.

Lalu saya bergumam, semoga Tuhan tahu mana yang benar dan mana yang salah. Amin.

No comments: