Friday, October 22, 2010

Macet

Bicara macet di Jakarta tarafnya udah stadium 4. Udah berat banget.
Pertumbuhan mobil-mobil yang semakin banyak, sementara kondisi jalan yang tidak bertambah. Belum lagi kondisi jalan yang makin hari makin mengenaskan karena bolong-bolong menambah keruwetan saat macet.
Belum lagi kalau ditambah cuaca hujan, macet pun makin menjadi-jadi.
Saya ingat tahun 2008 lalu, waktu itu kantor saya kedatangan 8 orang tamu dari kantor pusat di Jerman dan China. Semuanya bule. Mereka mendarat di Jakarta pukul 17.30. Saya sudah standby di hotel Ritz Carlton menunggu boss dan tamu-tamu saya datang. Saya ingat waktu itu cuaca gerimis. Saya pikir mereka akan sampai di hotel sekitar pukul 19.00. Kenyataannya..... mereka baru sampai di hotel pukul 20.30 setelah 3 jam perjalanan dari Bandara. Saya yang menunggu sampai terkantuk-kantuk. Untung saya membawa sebuah novel dan memesan segelas coklat hangat. Setelah kejadian itu, boss-boss dari kantor pusat di Jerman agak kapok mengunjungi Indonesia :D

Teman saya bilang, dia juga mendadak jadi pengidap darah tinggi akibat keseringan menempuh macet. Iyalaaahh.... kondisi jalanan yang ga gerak, belum lagi sesekali kaca spion tersenggol motor yang menyelip diantara mobil yang parkir. " Pokoknya kalo engga klakson, kalo engga gue teriakin aja tuh motor. Soalnya abis nabrak mereka kabur, sementara gue ga bisa apa-apa ". Gak salah kan kalo dalam beberapa bulan tensinya naik dengan cepat???

Boss saya yang orang Aussie juga pernah komplain. Waktu itu tanpa sengaja dia melihat kearah jalan Sudirman menuju semanggi dari jendela kantor kami lalu mulai mengumpat-ngumpat kecil. OK, udah macet boss. Trus mau apa??? Ternyata dia punya pengalaman lucu, suatu hari dia pergi nonton bersama keluarganya di Senayan. Selesai nonton jam 9 malam, begitu keluar dari Plaza Senayan sudah dihadang macet. Yang dia bingung adalah saat itu sudah pukul 10 malam, kok masih macet juga??? Saya cuma bilang ini Jakarta, kota yang ga pernah tidur. Emang Las Vegas aja yang bisa bikin julukan begitu?? :D

Untuk para pengguna Twitter, salah satu account yang wajib follow adalah @infoll atau @lewatmana. Walaupun saya jaraaang banget bawa mobil sendiri, tapi saya juga follow dia account diatas itu. Sangat berguna banget, terutama saat weekend.
Tapi bicara mengenai 2 account yang saya sebut diatas. Saya suka stress bacanya. Istilah : Parkir Gratis selalu jadi headline utama di timeline 2 account tersebut.

Sampai sekarang, kemacetan Jakarta belum ada solusinya. Meskipun ada busway, kereta tetapi masih belum bisa meredam kedahsyatan macet di Jakarta. Perjalanan pulang kantor jadi bagaikan mimpi buruk dan lebih menyeramkan ketimbang film horor manapun. Maka beberapa minggu, sebuah televisi swasta sempat mengangkat berita soal kemacetan yang bisa melumpuhkan Jakarta dalam waktu 5 - 10 tahun yang akan datang. Trus mau gimana???

Jakarta tetap menjadi gula bagi para pendatang. Tiap selesai lebaran, para pendatang di Jakarta malah bertambah. Semua kegiatan bisnis, investasi, hiburan, apapun itu selalu dipusatkan di Jakarta. Makanya Jakarta tidak pernah gagal menarik para pendatang baru.
Sehingga Jakarta makin sempit dan sesak. Kalau sudah begini, harus bagaimana ya???


No comments: