Monday, May 23, 2011

Niatnya mau berbuat baik

Minggu lalu dokter menyuruh saya istirahat beberapa hari dirumah karena sakit saya tidak kunjung sembuh. Begitu hubby pergi ngantor, saya sarapan roti, minum obat dan balik tidur lagi. Tapi hari itu ada gangguan yang menganggu istirahat saya.

Awalnya begini :
Sejak beberapa minggu lalu ada seorang wanita setengah baya yang (maaf) agak terganggu jiwanya mondar mandir disekitar rumah kami. Awalnya saya pikir dia seorang pemulung, lalu hubby bertanya padanya " mau apa bu? ". Dia bilang mau duit. Dan hubby memberikan uang sekedarnya padanya.

Beberapa hari kemudian dia kembali lagi kerumah, melongok-longok kedalam rumah (saat itu kami baru pulang kantor) dan pintu garasi dalam keadaan terbuka lebar. Begitu ditanya hubby, kembali dia jawab " mau duit ". Dan hubby kembali memberikan uang sekedarnya.

Ketiga kalinya, hubby sedang cuci piring didapur. Tau-tau ada mengetuk-ngetuk pintu samping kami yang memang dekat dengan pintu dapur (rumah kami posisinya dihoek). Ternyata si ibu itu lagi yang kembali meminta uang. Disini hubby udah mulai ngerasa " kayanya salah deh aku kasih-kasih dia uang melulu ".

Sewaktu saya sakit, saya tidak pernah ikut keluar mengantar hubby pergi ke kantor. Hubby tau saya sedang sakit. Jadi pintu dia kunci dari luar sementara saya tinggal mencantolkan kunci rumah milik saya sendiri (kami masih-masing pegang kunci sendiri). Sewaktu saya selesai sarapan, minum obat dan hendak kembali tidur lagi. Saya mendengar bunyi kresek-kresek disamping rumah. Sambil sempoyongan saya bangun dan berjalan kearah dapur lalu mengintip dari jendela dapur. Ada yang mengetuk-ngetuk pintu samping sambil mengucapkan " Assalamualaikum ". Suaranya mirip banget dengan suara mbok pecel langganan saya. Tapi saya mikir, ngapain juga mbok pecel datang kerumah secara saya selalu beli pecelnya hanya saat weekend saja. Sesaat ketukan di pintu samping hilang, tapi ada ketukan dipagar depan. Ternyata si ibu itu lagi. Tangannya berusaha menggapai-gapai grendel pagar. Alhamdulillah pagar terkunci rapat.

Lalu dia bolak-balik kepintu samping dan pagar depan sambil mengetuk-ngetuk. Saya memilih tidak mau keluar rumah dan membuat dia menganggap rumah kami kosong. Kepala saya pusing karena obat flu yang diberikan dokter sudah menunjukkan reaksinya supaya saya tidur.

Lalu dia mulai menarik kardus penutup grendel pintu samping, saya mengintip dari jendela dapur tangannya menggapai-gapai grendel samping dan Alhamdulillah terkunci rapat. Lalu dia mulai mengintip-ngintip kebagian dalam rumah saya (untungnya dari pintu samping pandangannya hanya ke pintu dapur saja). Saya mulai stress.

Saya harus mempertahankan rumah saya. Saya tidak mau dia masuk kedalam rumah saya. Saya mencari-cari tongkat kayu yang biasa disimpan hubby untuk mengambil barang-barang yang letaknya agak tinggi dirumah. Sewaktu tangannya mulai mendorong-dorong fibrelass pintu samping saya sempat mikir untuk menyiramnya dari teras atas. Pintu samping saya memang terbuat dari besi yang kuat, tapi fibreglassnya tidak. Saya pikir, saya harus mempersenjatai diri saya untuk kemungkinan yang akan terjadi.

Saya mulai stress lalu saya menelpon hubby ke kantor. Hubby yang sedang meeting ikutan stress mendengar cerita saya. Tapi hubby melarang saya memukul, menyiram atau melakukan tindakan yang membuat ibu ini marah karena akan berakibat masalah makin panjang.

Akhirnya hubby menelpon tetangga kami, Alhamdulillah saya dikelilingi oleh tetangga yang baik. Seorang bapak-bapak keluar dari rumah dan mengusir si ibu. Untuk sementara dia pergi. Tapi tidak sampai disitu. Sampai sore, si ibu ini mampir 4 kali kerumah saya dan lagi-lagi selalu diusir oleh para tetangga kami.

Hubby mengakui kesalahannya karena sering memberi uang kepada si ibu. Tetangga kami menyarankan jangan memberikan uang lagi kepadanya dan berusaha bersikap tega. Weekend kemarin si ibu datang lagi kerumah kami dan hubby memintanya pergi atau pulang kerumahnya.

Hmmm.... niat mau berbuat baik adaaaaa aja masalahnya :((




1 comment:

nuranuraniku.blogspot.com said...

ass,
tidak berprasangka buruk pada orang lain,makanya berniat baik memberi uang pada siibu itu.
ternyata bermasalah.