Thursday, December 29, 2011

Tetangga

Kata orang tua saya : keluarga terdekat adalah tetanggamu.

Karena itu semenjak memutuskan untuk membeli rumah dan tinggal terpisah dari orang tua saya selalu berusaha hidup berdampingan dengan baik bersama para tetangga saya.
Sebagai orang yang tinggal disebuah komplek perumahan yang didominasi oleh para pensiunan sebuah institusi pemerintah. Mayoritas tetangga saya juga adalah para pensiunan. Alhamdulillah sejak 7 tahun lalu saya bisa hidup tenang dengan para tetangga saya ini.

Sejak masih kerja ataupun memutuskan jadi ibu rumah tangga, saya ga pernah terlalu dekat dengan para tetangga. Maksudnya, deket iya tapi tidak terlalu dekat banget. Biasa aja. Sampai suatu hari ketika saya baru pulang kerumah dari suatu urusan. Saya melihat segerombol ibu-ibu tetangga saya sedang asik ngobrol. Iseng-iseng saya ikutan nimbrung setelah memasukkan mobil ke garasi. Tidak lama juga saya ikutan nimbrung, mungkin hanya sekitar 10 menit mengingat seorang teman memBBM saya mengingatkan tentang deadline project tulisan yang harus saya selesaikan. Otomatis saya harus pamit untuk masuk rumah menyelesaikan project saya. Tapi dalam waktu 10 menit saja, saya sudah dapat seabrek-abrek gosip soal ibu A, anaknya ibu B, si Anu, si Itu semuanya terkumpul hanya dalam waktu 10 menit saja.

Begitu masuk rumah, saya langsung ganti baju dan bersiap-siap menulis. Tapi saya tergelitik untuk menyalakan Yahoo Messenger dan menceritakan pengalaman saya barusan kepada hubby. Komentar hubby simple " mungkin gak ya, kita berdua juga pernah digosipin atau diomongin / digosipin oleh para tetangga ini? ". Wallahualam.

Saya tidak tahu dan tidak mau tahu, yang penting kami menjalankan hidup dengan sebaik-baiknya. Berusaha berdampingan dengan baik dengan para tetangga. Dekat iya, terlalu dekat tidak. Yang penting saat kami saling membutuhkan, kami akan saling membantu. Itu saja.

2 comments:

Shally said...

Hi..
Salam kenal ya...

Sedikit sharing ajaa, pengalaman tingal di komplek pensiunan PT. Semen Padang tahun lalu bikin aku rada snewen.
Memang ibu2 RT suka ngumpul2 and judge orang seenaknya kadang juga tambah bumbu2 penyedap biar lebih seru ceritanya...
Kadang2 jadi fitnahh.
Kebetulah satu blok dr situ persis rumah mertua ku yang juga istri dr pensiunan PT.SP. jadilah kami sering diadu dan dipanas2in.
Untung nya mama mertuaku suka cross cek dulu sebelum meng-aminkan gunjingan tetangga dan 1 tahun aku bisa menahan diri utk tidak terlibat pertikaian apapun dg para tetangga.

Hehe.. malah curhatt
Sekali lagi salam kenal
Aku juga suka menulis.
Dulu apalagi.

Bagaimana ya cara agar karyaku diterbitkan?
Ingin sekali bekerja dirumah jadi bisa sambil perhatikan ke2anak2ku.
Tolong ya
It's shally. blogku:
shallyamna.blogspot.com
visit me if u have time
i'll so glad. thanx

intansusan said...

hi Sally

Untungnya tetanggaku belum separah itu. Mungkin ada tapi aku sih ga gitu deket jadi cuma denger gosip2nya aja. Soalnya saya dan suami emang jarang banget bergaul terlalu dekat. Ikut urusan RT iya, ikut arisan RT iya tapi sebatas itu aja.

OK nanti kita saling mengunjungi ya