Wednesday, August 17, 2011

Goodbye Harry Potter

Semalam saya akhirnya menonton Harry Potter terakhir, Deadly Hollows part 2, dan berakhirlah 'petualangan' saya bersama penyihir kecil hingga ABG yang memiliki tanda didahinya tersebut selama 10 tahun ini.

Perkenalan saya dengan sosok Harry Potter dimulai diawal tahun 2000 lalu, waktu itu saya ingat adik saya sedang membaca novel Harry Potter pertama (The Sorcerer's Stone) yang ia pinjam dari temannya. Saya pun turut ikutan membaca, dan dari situ saya mengenal sosok Harry Potter, Hermione Granger serta Ronald Weasley yang juga pertama kali bertemu di gerbong kereta yang membawa mereka ke Hogwarts.

Dari situ saya makin mengenal Harry Potter dan dunia sekitarnya, tentang pertandingan Quidditch, 4 asrama (Gryffindor, Slytherin, Ravenclaw dan Hufflepuff), beberapa mata pelajaran di Hogwarts seperti kelas Ramuan, kelas Penangkal Ilmu Hitam sampai beberapa mantera yang sering di ulang-ulang di kisah Harry Potter seperti Accio, Lumos hingga mantera yang menyebabkan kematian seperti Crucio dan Avada Kedavra. Saya mengenal guru-guru di Hogwarts seperti Profesor Albus Dumbledore sang kepala sekolah yang bijak, Profesor McGonagall sang kepala asrama Gryffindor, Professor Severus Snape guru ramuan sampai Hagrid sang raksasa yang tinggal didekat sekolah Hogwarts dan selalu membantu Harry bersama dan sahabat-sahabatnya.

Selain tokoh baik, saya mengenal beberapa tokoh lain di kisah ini. Misalnya muggle (sosok penyihir tanpa darah penyihir dalam hal ini adalah Hermione Granger) atau paman Harry yang selalu jahat pada Harry (Paman Dursley) juga tokoh-tokoh lain macam Dementor, Goblin, Peri Rumah, hingga para Pelahap Maut.

Jangan lupa, setiap kisah pasti ada tokoh jahatnya dan dalam hal ini adalah Kau-Tahu-Siapa alias Lord Voldermort alias Tom Riddle yang juga merupakan salah satu mantan murid di Hogwarts yang mempelajari ilmu hitam. Dia pula yang membunuh kedua orang tua Harry Potter namun gagal membunuh Harry karena Harry dilindungi oleh mantra ibunya. Sehingga sejak buku pertama hingga buku keenam kita akan melihat setiap usaha Voldermort dalam membunuh Harry Potter. Atau teman Harry sesama murid di Hogwarts yaitu Draco Malfoy yang sejak awal mereka bertemu selalu berusaha mengganggu hingga berusaha membunuh Harry. Tetapi pada akhirnya Draco malah diselamatkan Harry sewaktu mereka terjebak kebakaran di Kamar Kebutuhan.

Saya memang bukan termasuk penggemar berat Harry Potter, tapi saya tidak pernah ketinggalan membeli atau menonton filmnya. Buku Harry Potter pertama yang saya beli justru di buku yang ke-4 (Goblet of Fire). Saya ingat waktu itu beli buku Harry Potter ke-4 berhadiah sebuah tas warna hitam.
Buku ke-5 Harry Potter (Orde of Phoenix) saya pinjam dari teman saya yang waktu itu justru baru dia beli dan saya berjanji menyelesaikan membaca selama 2 hari. Sewaktu buku ke 6 terbit (Half Blood Prince), akhirnya saya membeli buku ke 1 hingga buku ke 3 (The Sorcerer's Stone, Chamber of Secret dan Prisoner of Azkaban).

Sewaktu mulai membaca buku ke-7, saya selalu membayangkan seperti apa serunya perang di Hogwarts nanti. Terus terang, dari 3 buku terakhir Harry Potter memang sudah mulai terlihat perang sesungguhnya antara para penyihir baik dan penyihir jahat. Satu demi satu para penyihir baik berguguran seperti Alastor Moody, Sirius Black hingga Remus Lupin. Hingga puncaknya di buku terakhir, dimana ada perang terbuka antara penyihir hitam dan penyihir putih di pertahanan terakhir, yaitu Hogwarts.

Ada rasa senang sekaligus sedih dengan selesainya film terakhir ini. Karena sudah pasti saya akan berpisah dengan sosok-sosok yang sudah menemani saya selama 10 tahun terakhir ini. Saya mengenal 3 sosok utama sejak mereka masih berusia 10 tahun (ingat gak rambutnya Hermione yang keriting mekar di film pertama? tetapi semakin dewasa ia menjadi makin cantik dan rambut keriting mekarnya sudah hilang). Senangnya karena pada akhirnya mereka yang baik pasti akan menang walaupun penuh dengan pengorbanan. Hingga si kembar bersaudara dari keluarga Weasley pun terpisah karena salah satunya meninggal dalam perang di Hogwarts. Walaupun saya sempat terganggu dengan kondisi mental Harry yang sering diaduk-aduk oleh Voldermort. Dan proses pengumpulan Hocrux yang melelahkan tetapi akhirnya si penyihir hitam pun dapat dikalahkan.

19 tahun kemudian, Harry yang menikah dengan Ginny Weasley. Ron Weasley yang menikah dengan Hermione Granger bertemu kembali di peron 9 3/4 stasiun King Cross untuk mengantarkan anak-anak mereka bersekolah di Hogwarts.

Goodbye Harry Potter, Goodbye Hogwarts....




No comments: