Tuesday, August 9, 2011

Kisah selama program

Selama program hamil ini saya sudah punya beberapa 'sahabat' seperjuangan. Mereka ada yang sudah 5 tahun, 8 tahun bahkan ada yang baru 2 tahun udah ikutan program. Buat saya, mereka adalah teman seperjuangan saya.

Tempat kongkow kami biasanya di kafetaria rumah sakit, tempat kami melakukan program. Awalnya hanya saya dan N. Kami saling mengenal karena kami pakai dokter yang sama untuk program. Masalah saya dan N memang tidak sama, tapi kembali lagi ke atas. N adalah teman seperjuangan saya.

Dari N saya mengenai V yang juga berasal dari dokter yang sama. Lalu dari V saya mengenal A. Setelah itu kami bertukar nomor PIN dan makin sering chat di BB untuk saling memberi kabar dan menceritakan program atau terapi apa yang akan kami lalui.

Kami berempat sudah melakukan hal-hal yang ditentukan oleh dokter untuk keberhasilan program. Mengkonsumsi berbagai macam hingga bolak-balik lab untuk mengecek berbagai macam hal-hal yang bisa kelak mengganggu program kami.

Suatu ketika saya sedang duduk di kafetaria RS Pondok Indah setelah menjalani program HSG. Dengan perut yang masih terasa sangat mulas, saya memaksakan diri duduk agar lebih cepat sembuh, walaupun pihak tadiologi RS Pondok Indah menawarkan kamar khusus untuk saya memulihkan diri. Di program HSG ini, dokter radiology mengatakan " kalau ibu merasa mulas banget berarti rahimnya sehat. Kalau tidak mulas berarti rahimnya bermasalah ". Entah saya harus gembira atau tidak. Selesai HSG saya merasa sangat mulas. Ini berarti tidak ada masalah dengan rahim saya, tapi disatu sisi, mulasnya rasanya perpaduan antara pengen buang air besar dicampur dengan pertanda menstruasi. Ampuuuuuuuuuuunnnn.........

Tiba-tiba V yang baru saja selesai periksa darah di lab menghampiri saya dan kami pun bercakap-cakap. Sejenak saya lupa dengan perut mulas saya. Dan V juga datang dengan siku tangan bagian dalam yang sudah dilapisi plester.

Kami pun terlibat obrolan yang cukup menarik. Salah satunya adalah pandangan negatif kepada kami para wanita yang belum diberikan keturunan. Entah kenapa, saya tidak pernah menganggap apa yang terjadi pada saya sebagai aib. Ini bukan mau saya, tapi memang Allah belum memberikannya kepada kami. Dan saya menjalankannya dengan happy-happy aja.
V merasa hanya suaminya yang mendukungnya sementara sisanya dia harus melakukannya sendiri. Belum lagi cemooh yang selalu mampir ditelinganya tiap kali dia memulai program baru. Padahal semua program tersebut dia lakukan tanpa sepeserpun meminta bantuan pada orang lain.

" Yang gue butuhin cuma doa loh padahal " katanya sedih sambil menyeruput segelas teh manis hangat.
Saya melarangnya bersedih dan stress memikirkan hal tersebut. Lagi-lagi bagi kami, sedih, stress bisa menganggu kestabilan hormon kami. Kalau hormon tergangggu? program akan berantakan lagi.

Buat mereka yang tidak pernah mengikuti program seperti kami. Karena Tuhan memberikan keturunan dengan mudah, atau bagi mereka yang hanya sekali program dan langsung berhasil bukan tidak mungkin memiliki sedikit cara pandang yang salah terhadap kami.

Misalnya seperti V yang sudah berjuang selama 8 tahun dan sudah bolak-balik program tapi belum berhasil. Tiap kali program selalu ada masalah didalam tubuh V. Tapi V tetap maju dan bersemangat mengikuti program baru. V dan saya butuh disemangati tapi jangan jatuhkan kami dengan kata-kata " program apa lagi sih? buang-buang uang aja. Mending berhasil ". Apa mereka lupa? dokter bukan Tuhan. Dokter hanya membantu kami mengobati atau memperbaiki yang salah. Tetapi semua balik lagi kepda kehendak Tuhan. Jadi seperti saya, V atau N yang sudah berkali-kali ikut program tapi masih belum berhasil. Kami cuma minta doa dan dukungan. Jangan membuat kami merasa bersalah, pusing atau hal-hal lain yang membuat kami jadi sedih.

Terakhir, saya hanya memberikan tips kepada V apa yang saya lakukan untuk membuat saya tenang menghadapi program ini.

1. Matikan ringer BB karena hal tersebut sangat baik untuk kesehatan jiwa dan telinga
2. Delete orang-orang yang kamu anggap mengganggu (saya mendelete sekitar 30 orang dari contact BB saya waktu mulai menjalankan program ini)
3. Abaikan isi-isi BB yang bisa mengganggu ketenangan (kalau kamu tidak bisa mendelete so contact tsb). Kan ada fitur clear chat toh?
4. Buat diri kamu tenang dan bahagia demi klancaran program ini.

Sudah hampir setahun saya melakukan hal ini. Saya membuat diri saya tenang lahir batin terlebih dahulu sebelum memulai program. Saya ingin, sewaktu saya memulai program ini saya tidak bersedih, marah, stress. Saya cuma ingin punya rasa semangat dan gambira saat melalui hari-hari program ini walaupun tahu semuanya tidak mudah. Urusan program ini berhasil atau tidak, semua saya serahkan kepada Tuhan yang diatas. Yang penting saya berusaha menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya.





No comments: