Monday, July 28, 2008

sesuatu yang terbentuk

Dari dulu saya tidak suka makan ikan, selain karena amisnya juga karena durinya yang buanyaaaakk, apalagi duri yang halus-halus *mengerikan*
Seringkali sama lihat orang yang makan ikan entah itu ikan mas, ikan patin, ikan gurame sampe ikan lele. Pertanyaan pertama saya adalah " ada durinya ga? ".
Sejak itu sudah terbentuk dibenak saya, bahwa ikan itu pasti bau amis dan banyak durinya.
Biarpun mama saya datang sambil membawa bandeng presto yang udah pasti durinya udah lunak plus sambalnya yang enak, saya tetap geliiii....

Beberapa hari yang lalu saya berkunjung kerumah seorang teman. Beberapa teman saya agak malas datang kerumah si sebut saja namanya X ini. Apa pasal?? Soalnya kalo ada tamu datang suaminya selalu menunjukkan muka yang berlipat-lipat. Tetapi saat saya dan seorang sahabat datang kerumah teman saya ini, justru kami mendapat kejutan. Suaminya menyambut kami dengan ramah. Kok bisa....??
Setelah diusut - usut, kadangkala suaminya memasak muka masam itu rupanya untuk menakut - nakuti sang anak. Soalnya kalo si suami tidak berkesan 'galak' nanti anaknya ngelunjak. Ya, teman saya bukan tipikal ibu-ibu yang doyan memarahi anaknya. Jadilah si ayah dibentuk sebagai si sosok pemarah untuk menakut-nakuti anaknya. Akibatnya bukan cuma anaknya saja yang selalu takut pada si ayah. Kami, para teman - temannya juga merasa kurang nyaman dengan muka masam sang ayah.
Akibatnya terbentuk pada diri si anak bahwa ayahnya galak.

Sementara saat saya dan seorang teman datang berkunjung, sementara si anak sedang dibawa kakek-neneknya pergi. Si ayah menjelma menjadi pribadi yang lucu dan menyenangkan.

Beda memang menyamakan sosok si ayah galak dengan ikan yang penuh duri. Tapi kesamaannya adalah, dikepala saya sudah terbentuk opini bahwa apapun jenis ikan, pasti banyak durinya. Sementara pada diri si anak, terbentuk opini bahwa dia memiliki seorang ayah yang galak.

No comments: