Wednesday, January 25, 2012

Obat Mahal vs Obat Murah part 2

Udah beberapa hari hubby sakit, ada semacam bisul tumbuh dibadannya. Kalau waktu kita kecil dulu bisulan, pasti beberapa hari akan timbul mata bisulnya. Tapi tidak dengan bisul hubby. Semua matanya tidak mau keluar alias masih ngumpet dibawah kulit. Kalau dipegang ada sekitar 10 lebih mata bisul dibawah kulit. Sakitnya jangan ditanya. Badan hubby sampe meriang.

Karena saya pernah trauma ke RS besar, rupanya nular ke hubby. Dia ga mau juga dibawa kesana. Pilihannya ke klinik kecil dekat rumah aja. Dapat salep dan antibiotik. Tapi.... tiap kali obatnya habis, kembali hubby senut-senut disekitar bisulnya. Kali ke-2 tetap ke dokter yang sama, dikasih obat lagi. Tapi begitu obat habis habis, kembali kumat lagi.

Ketiga kalinya saya udah ga mau tahu. Apapun yang terjadi hubby harus ke RS besar. Apalagi suatu ketika sepulang kantor, suami saya berjalan tertatih-tatih seperti orang stroke. Saya sampe ga bisa tidur malam itu. Badan hubby panas. Ke kamar mandi mesti dituntun. Kasihan pokoknya.
Akhirnya saya bilang besok ke RS!

Besoknya saya bawa hubby ke RS. Lucunya, kita dapat parkir persis didepan pintu UGD. Trus saya tuntun hubby masuk RS setelah mengunci mobil (ya, bahkan buat nyetir aja hubby ga bisa saking sakitnya). Eeehh.... petugas UGD dengan ramah menawarkan " mau pake kursi roda pak?? ". Langsung ditolak sama hubby! Malu katanya hihihihihi....
Wajar pak petugas menawarkan kursi roda melihat hubby berjalan tertatih-tatih begitu.

Ketemu dokter, dapat obat mahal (1.2juta buat bisul doang) kita pun pulang. Sampe rumah hubby makan trus lanjut minum obatnya. Abis itu bisulnya saya kasih salep made in dokter RS besar ini.
Sambil nunggu salep kering, saya dan hubby nonton TV. Tau-tau saya liat.... bisulnya pecah!!! Bisul yang kemaren tidak pernah muncul matanya, tau-tau pecah aja. Nanahnya buanyaaaakkkk!!!!
Cuma butuh waktu 2 hari bagi dokter RS besar ini untuk menyelesaikan penyakitnya hubby. Sekarang hubby saya udah sehat lagi.

Sekarang saya jadi bingung. Salah ga ya kalau saya masih trauma dengan RS besar??

No comments: