Wednesday, January 25, 2012

Obat Murah vs Obat Mahal

Saya sudah pernah cerita betapa traumanya saya dengan rumah sakit besar berskala Internasional. Gara-gara saya pernah 2x dapat obat yang paling tinggi dosisnya. Biar inget lagi, saya ulang ceritanya ya.... :)

Awalnya saya cuma sakit demam biasa. Trus pergi ke RS besar, ketemu dokter dan disuruh tebus obat yang harganya mahal (pokoknya tiap saya sakit demam biasa dan berobat ke RS besar, nilai obatnya ga pernah kurang dari angka 500rb rupiah).
Setelah ditebus dan mulai mengkonsumsi obatnya, penyakit saya langsung sembuh. SEMBUH!!! Tapi... ada tapinya, pasti ada masalah lain yang mengikuti kesembuhan saya itu.
Pertama kali saya kena masalah badan segar bugar. Kok masalah? Iyalah... gara-gara badan kelewat segar bugar, saya sampe ga bisa tidur 3 hari!!!! Badan saya segar banget, kata orang minum obat gitu. Ga ngantuk, ga capek. Pokoknya segar sehat. Masalah selesai waktu saya jatuh pingsan dihari ke-3. Buru-buru dibawa hubby ke klinik kecil. Tau-tau dokternya bilang " ini obatnya paling tinggi dikelasnya, badan ibu ga kuat ". Kasus pertama.

Kasus kedua hampir sama seperti kasus pertama, demam. Sama hubby dibawa lagi ke RS besar (tapi beda dengan RS diatas). Ketemu dokter, dikasih obat mahal trus sembuh. Tapiiiiiii.... kali ini mendadak saya ga bisa makan. Demam turun, pilek ilang, batuk sembuh. Tapi kok ga bisa makan? Boro-boro makan nasi sepiring. Makan roti setangkup aja susah. Akhirnya... lagi-lagi saya dibawa hubby ke klinik kecil. Trus kembali dokternya bilang " ini obat yang paling tinggi dikelasnya. Maag ibu kena sekarang. Obatnya jangan dimakan lagi. Tapi tebus obat ini ya ". Si dokter ngasih saya obat seharga 45.000 rupiah.
Begitu saya tebus dan minum obat itu. Perut saya normal lagi. Dan saya bisa makan nasi padang setelahnya.

Itulah yang bikin kenapa saya trauma berat sama RS dan obat mahal.....

No comments: