Thursday, January 12, 2012

Persiapan pernikahan

Gara-gara adik saya mau menikah, saya jadi de ja vu :)

Adik saya (akhirnya) akan menikah. Dan mama meminta saya mewakilinya untuk membantu persiapan pernikahan si adik. Saya sih seneng-seneng aja dan mau bantu. Buat saya moment persiapan pernikahan ini adalah moment yang paling menyenangkan.

Saya ingat dulu saya menelpon puluhan gedung untuk menentukan gedung mana yang akan kita pilih untuk menjadi venue acara. Lalu setelah mendapatkan data-data gedung, saya tinggal mendiskusikannya dengan orang tua saya dan orang tua suami.

Setelah itu memilih pelaminan dan catering. Membeli seragam untuk keluarga inti dan keluarga lain. Membeli cincin kawin. Memesan undangan dan souvenir. Semua saya dan hubby lakukan sendiri. Kecuali bagian catering dan pelaminan dimana orang tua kami ikut campur mengurusinya karena mereka juga membantu membayarkan :)

Yang paling menyenangkan adalah sewaktu berbelanja seserahan. Saya merasa seperti dimanjakan oleh hubby. Membeli semua kebutuhan saya dari mulai make up, sepatu sampai underwear.

Setelah itu kami mulai mengurus penghulu hingga membagikan undangan. Untungnya persiapan pernikahan kami tidak mepet dan memakan waktu 5 bulan. Apalagi kami berdua hanya bisa mempersiapkannya saat weekend saja karena keterbatasan kendaraan dan waktu. Tetapi saya selalu menyempatkan diri berdiskusi dengan orang-orang. Alhamdulillah bantuan pun datang dengan lancar.

Saya ingat sewaktu membagikan undangan, mobil hubby sudah seperti rumah. Karena kami pergi seharian sehingga mobil penuh dengan makanan dan Aqua. Yang paling lucu juga adalah sewaktu kami terkena macet disepanjang Radio Dalam, hubby bertemu dengan 5 temannya dan teman-temannya bertanya " emang bener ya, lu mau nikah? " Hihihihihi

Makanya sekarang saya seperti mengulang hal yang saya lakukan hampir 10 tahun yang lalu. Bedanya kalau dulu, saya bisa 'sedikit' memaksakan keinginan saya, kali ini tidak. Masalahnya ini kan pernikahan orang lain, bukan pernikahan saya.

Jadilah sekarang saya jadi WO merangkap penasehat merangkap tukang nawar (kalau ada yang harus dibeli). Tapi saya sih, seneng-seneng aja ngejalaninnya :)

No comments: