Thursday, June 11, 2009

ibu rumah tangga

Teman saya berkunjung kerumah bersama anaknya. Sudah 3 bulan ini dia berhenti bekerja demi si buah hati.

Secara tidak sengaja, si buah hati bertanya padanya dengan takut-takut, " bunda, kalau aku makannya ga habis, bunda marah ya? ". Lalu teman saya bertanya pada anaknya, kenapa dia bertanya seperti itu. Belum selesai dijawab, si anak melanjutkan pertanyaannya " kalo bunda marah, bunda akan jambak rambutku ga? ". Teman saya terkesiap mendengar pertanyaan buah hatinya. Lalu ia mengorek-ngorek dari anaknya, apa yang terjadi selama ini.
Dengan polos si anak bercerita kalau mbak yang menjaganya selama ini sering menjambak rambutnya atau memukulnya bila dia tidak mau makan. Kalau makan tidak habis, piring makan selalu dijejalkan ke muka si anak. Akibatnya si anak menjadi trauma makan. Makan menjadi suatu hal yang menakutkan buatnya. Sehingga dia hanya makan saat dia benar-benar lapar. Dengan demikian tidak ada jambakan atau pukulan dari mbaknya.

Akibatnya teman saya mengambil langkah tegas, si mbak jahat langsung dipecat. Sebagai gantinya dia meninggalkan pekerjaannya. Habis sudah karir kantorannya. Hikmahnya, si anak jadi lebih gemuk dan ceria. Ini lebih mahal daripada apa yang sudah dia dapatkan dari pekerjaannya.

Berbicara dengannya, saya jadi mikir. Apa mungkin Tuhan memberikan jalan pada saya dan hubby untuk 'menyelesai'kan urusan rumah kami dahulu? Saat ini saya sedang ikut program hamil lagi. Dan saya pernah punya rencana, kalau anak saya masuk sekolah nanti, saya mau berhenti bekerja dan 100% mengurus anak saja. Saya tidak mau kehilangan momen menemani anak berdarmawisata dengan sekolahnya hanya karena cuti saya habis. Saya tidak mau kehilangan waktu menemani anak saya belajar karena saya lelah setelah seharian bekerja di kantor.

Saat ini urusan rumah menjadi prioritas utama kami. Sambil menunggu urusan rumah selesai, saya bisa hamil. Dan saat urusan rumah selesai, saya bisa berkonsentrasi 100% bagi anak saya. Amiiinn!!!

No comments: