Sunday, September 20, 2009

Senangnya lebaran

Waktu pemerintah akhirnya mengumumkan bahwa Idul Fitri akhirnya jatuh pada hari Minggu (20 Sept 2009). Hal pertama yang saya lakukan adalah : Membuka Facebook untuk me-reschedule acara kumpul-kumpul keluarga papa saya. Tadinya acara open house akan dilaksanakan pada hari Selasa akhirnya berubah menjadi Senin (21 September 2009).

Lebaran tahun ini saya juga berhasil membuat opor dari 4 ekor ayam dan sayur buncis dari 3 kg buncis yang sudah diiris-iris. Belum lagi tambahan asam padeh.

Lebaran tidak pernah membuat saya bosan dan selalu menunggu keriaannya (kecuali bunyi petasannya aja yang menyebalkan!!!). Dari mulai grasak-grusuk berangkat shalat Iednya. Jalan bareng dengan keluarga (papa, mama dan adik adik) menuju mesjid. Silaturahmi dengan warga di mushalla dekat rumah. Makan pagi dengan ketupat dan teman-temannya. Sampai bertemu dan berkumpul dengan keluarga besar kami semua.
Tradisi yang tidak pernah hilang adalah bagi-bagi salam tempel. Para anak atau mereka yang belum bekerja berkumpul menunggu pembagian salam tempel. Kalau anaknya asik main dan tidak peduli yang pembagian salam tempel??? yah orang tuanya yang menagih.
Saya pernah di posisi penerima salam tempel, tapi sekarang saya ada diposisi sebagai pemberi. Ga usah banyak-banyak yang penting keiklasannya.

Lebaran menjadi saat peningkatan gizi. Kapan lagi ketemu makanan enak dan spesial? Selain ketupat, opor dan sayurnya. Ada cheesecake, coklat, aneka buah semua terhidang dimeja. Sampai detik ini saya masih belum berani mengintip jarum timbangan :( (NGERI)

Lebaran juga menjadi waktu pelepas rindu dan lelah. Bertemu dengan sanak saudara yang tinggal dipulau yang berbeda. Pelepas lelah?? yaaa... saya menikmati libur lebaran untuk beristirahat. Walaupun kegiatan berkunjung masih padat, tapi dinikmati saja. Saat kewajiban berkunjung sudah selesai dan waktu liburan mendekati akhir, saya jalan-jalan dengan suami dari mall ke mall mengenang masa pacaran dulu (eh, sampai sekarang masih pacaran denk!).

Walaupun saya ga mudik dan cerita saya hanya seputar Jakarta, tapi saya tetap senang. Ya dong! kapan lagi menikmati jalan protokol Jakarta yang sepi?? cuma saat lebaran aja kan?




No comments: