Tuesday, January 29, 2008

Harapan dan Kenyataan

Gimana sih kalo kita berharap sesuatu tapi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan??

Itulah yang saya alami hari Jumat kemarin disebuah event. Setelah berkali-kali berargumentasi dengan seorang teman, akhirnya saya menyerah kalah dan mengikuti keinginannya.
" kalo kita sampai ga kebagian kursi, artinya dia kan ditunggu-tunggu Mbak " demikian kata teman saya itu. OK deh, kali ini saya ikuti pilihannya.
Sebenarnya bertemu dengan orang tersebut adalah impian saya, siapa sih yang tidak kenal dia? Ini juga yang membuat kenapa teman saya mengajak saya bertemu langsung dengan dia.

Kesan pertamanya, saya terpukau dengan dia. Cantik, stylist dan pastinya pintar. Waaahh... pasti deh pertemuan kami akan semakin menarik nanti. Saya tidak sabar rasanya.
Lalu saat pertemuan itu sudah tiba. Saya mencari tempat yang nyaman supaya bisa mendengar dan memperhatikannya dengan jelas. Tiba-tiba.....

2 menit, 5 menit, 10 menit, 13 menit, 15 menit. Yak! Cuma sampai disini kesabaran saya.
Saya sunggu kecewa padanya. Ekspektasi saya tampaknya terlalu tinggi terhadapnya. Saya kecewa.... Demikian juga teman saya. Tidak henti-hentinya dia menyesali bahkan sesekali mengumpat kesal. " Kok begitu ya? ga sesuai kenyataan banget?? padahal kan dia....blablablabla... " sesekali teman saya menyesali pilihannya itu. " Ssshhhh.... " kata saya sambil menaruh telunjuk didepan bibir. Saat itu kami sudah duduk ditempat lain, tempat pilihan saya yang pertama.

Hal ini menjadi ganjalan dihati saya, Terbukti, bukan hanya saya dan teman saya saja yang kecewa. Hampir semua orang kecewa pada orang tersebut. Hal tersebut tetap mengganggu saya.
Malamnya diperjalanan pulang, saat saya sudah duduk nyaman diatas Silver Bird, mencopot high heels yang sudah menyiksa saya sepanjang hari itu, saya angkat handphone dan menelpon salah seorang sahabat saya semasa kuliah dulu, Fannya.
Saya langsung memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal hati saya sepanjang siang tadi. Dan jawaban yang diberikan teman saya sungguh membuat saya kaget dan kecewa. Teman saya justru memberikan banyak hal yang sangat-sangat bertolak belakang dari idola teman saya tersebut.

Kecewa? ya, saya kecewa!!!
Kecewa karena harapan saya tidak sesuai kenyataan!!

" jadi Tan, bukannya gue boong. Lu boleh tanya banyak teman gue yang lain. Si **** itu emang tidak profesional, tidak fokus...blablabla..... wajar kalau lu kecewa, karena lu belum tahu seperti apa. Moga-moga lu bisa ngerti deh. Tapi sekali lagi, gue bicara apa adanya kok. Gue bicara sesuai kenyataan "

Saya menutup telpon, memasukkan handphone kedalam tas, memakai high heels saya kembali. Rumah mertua saya sudah ada didepan mata.

Jakarta,
Jumat 25/01/08


No comments: