Monday, January 7, 2008

mencla - mencle

Saya sudah bekerja sekitar 10 tahun. Dan saya berusaha menikmati tiap detik dari pekerjaan saya. Seperti di perusahaan ini, tempat saya bergabung hampir 3 tahun ini. Saya enjoy..... eeerr... ga seratus persen sih. Tapi saya menikmatinya kok.
Kata salah satu boss saya duluu.... , menikmati tapi bukan mencintai. Menikmati pekerjaan agar kita semangat memulai hari baru kita dikantor dengan senyuman :-))

Saya paling sebal dengan orang yang menjelek-jelekkan kantor tempatnya bekerja. Yang gajinya kecillah... yang teman-temannya nyebelin.. yang bossnya galak... yang inilah-itulah. Benefit yang tidak seperti yang diharapkan dan masalah-masalah lainnya.
Saya juga sering mengalami hal tersebut. Temen nyebelin? pernah!. Boss galak dan nyebelin? apalagi! Tapi itu wajar kok. Namanya juga kerja sama orang.
Ada suka dukanya kan? Kalo mengharapkan pekerjaan seperti yang diidam-idamkan kayanya susah ya (gaji gede, deket rumah, bos baik, temen asyik, benefit besar). Kalau adapun saya juga mau.
Tapi dengan yang ada sekarangpun saya menikmatinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Ada teman yang mengeluh soal pekerjaannya. Saya beri dia pilihan : resign lalu mencari pekerjaan baru atau bertahan. Dia kaget. Kenapa saya begitu kejam padanya.
Saya bilang saya tidak kejam. Saya cuma memberikan pilihan padanya. Lalu saya bilang, mungkin dia bisa mendapatkan apa yang dia inginkan ditempat baru nanti, tapi mungkin juga tidak. Teman saya memilih yang pertama. Resign dan mencari pekerjaan baru. Beberapa bulan kemudian dia menelpon saya. Dia tidak bahagia. Kondisi kantor barunya bahkan lebih buruk dari kantor kami. Tapi itu pilihan yang dia ambil kan?

Ada lagi yang lain. Tiap kali berseteru dengan teman dia ngambek. Dimarahi atasan langsung merasa terpukul. Ditegur klien langsung sedih berkepanjangan. Tiap kali hal tersebut terjadi, dia langsung mendatangi saya dan bilang " gue udah ga kuat lagi, gue mau resign aja ". Diberi semangatpun jawabannya sama " mau resign aja ". Fine. Saya juga tidak bisa menghalangi keinginannya.

Tapi, ternyata itu hanya omongan belaka saja. Karena dia masih ada dikantor kami. Masih duduk dimejanya dan masih bercengkerama dengan kami para koleganya. Lho.... katanya mau resign??

Saya sebal dengan orang yang mencla-mencle. Apalagi sama orang yang menjelek-jelekkan perusahaan tempatnya mencari nafkah. Kalau kamu sudah tidak mau bekerja disini, kamu bisa keluar. Tapi jangan jelek-jelekkan kantornya. Toh kamu pernah dinafkahi oleh perusahaan tersebut. Kamu pernah mencari makan disitu.
Kata orang, menjalani hidup harus semangat. Kalau tidak semangat bagaimana bisa menghadapi hidup yang keras? Namanya juga masih bekerja dengan orang, apalagi kalau masih punya atasan. Kalau tidak mau disuruh-suruh, diatur-atur, ditegur atau dimarahi.... yaaahh... kamu berusaha sendiri saja. Berbisnis atau apalah.


No comments: