rumput tetangga memang lebih hijau

....... sekilas iya!

Tadi saya ngobrol dengan dua orang teman. Satu sudah menikah, satunya lagi masih single.
Yang menikah bercerita, kenapa kehidupannya setelah menikah sangat berubah dibandingkan sahabat-sahabatnya dulu.

" ...... karena bekas temen kuliah gue si X udah cape kerja, trus dia berenti aja gitu. Gue mana bisa, kan ada cicilan rumah, cicilan mobil yang mesti dibayar. Belum lagi pengeluaran buat anak.....blablabala... " teman yang sudah menikah mulai menggerutu.

Sementara si single yang umurnya diatas saya (terus terang saya adore padanya. Dia cantik, punya jabatan tinggi dan pintar). Dimata kami yang sudah menikah, kadangkala menjadi single jauh lebih enak. Bisa pergi kemanapun yang kita mau, tanpa dirusuhi oleh urusan suami dan anak.

" kalian lebih enak, gue tinggal di kost. Kalo pulang kantor capek atau stress ga ada teman yang bisa diajak ngobrol. Ngobrol sama teman kost ga enak. Kalian kan enak, kalo capek ada yang ngurusin, kalo stress ada tempat curhatnya. Kalo gue gimana?? "

Kadangkala secara sekilas kita sering ngeliat, rumput tetangga jauh lebih hijau dan rumput dipekarangan. Being single is not always happy. Sama seperti kami yang sudah berumah tangga. Kadangkala kita happy ada suami, tidak jarang juga kita capek dan merasa hidup sangat monoton.

Tapi inilah hidup yang sudah diberikan Tuhan. Tuhan sudah memporsikan jatah rezekinya-Nya kepada kita. Tinggal bagaimana kita menggunakan 'jatah' yang diberikan Tuhan ini. Ada yang merasa cukup, ada yang merasa kebanyakkan. Karena urusan jodoh, rezeki dan maut adalah rahasia Tuhan.
Ada yang dikasih jodoh panjang, ada yang lama menunggu jodoh datang. Ada yang rezekinya segunung, ada yang harus banting tulang mati-matian demi sejumput rezeki.

Kata temen saya, biar ga iri gimana dong? cukup dengan elus-elus dada sambil ngucap " Tuhan tolong buat saya lebih tawakkal kepada-Mu ".

:-))