Sunday, May 3, 2009

masa muda

kalo nongkrong sama teman-teman kuliah, pasti kita karaoke. Nah, kalo karaoke, salah satu lagu wajib yang pasti dinyanyiin sama salah satu teman saya adalah " Darah Muda " dari Rhoma Irama. Salah satu liriknya, " darah muda, darahnya para remaja.... ".

Bicara soal masa muda, masa remaja, saya punya 2 pengalaman selama weekend ini saya ketemuan dengan beberapa teman saya semasa SMA dulu. Ceritanya kita nongkrong sekalian ngebahas rencana reuni July besok. Akhirnya, karena Jumat jalanannya macet parah, cuma saya (satu-satunya perempuan tapi ditemenin hubby), Denny Acong, Belly, Bima dan Dede yang bisa hadir di Mc. Donalds PI Plaza. Sambil ngobrolin reuni, kita ngobrolin masa-masa SMA dulu. Kebetulan teman-teman saya ini adalah gerombolan anak bandel semasa sekolah dulu. Mengalirlah cerita-cerita konyol seperti berantem, cabut, skorsing, disetrap diruang BP. Belum lagi pengakuan para teman saya ini tentang beberapa teman cowo yang pernah menaruh hati pada saya dulu. Sebagai anak jurusan A3 kita dikenal sebagai 'gudang'nya anak bandel disekolah. Anak A1 dan A2 dianggap si kutubuku sementara A3 si biang kerok. Lucunya sejak sekolah dulu saya akrab dengan mereka. Saya ingat waktu saya pernah dibikin menangis karena diganggu seorang teman cowo, besoknya salah satu dari anak bandel diatas tadi bilang " tenang aja Tan, si XXX ga bakal ganggu elu lagi, udah kita gebukin kemaren ". Hehehehe...
Dan benar, semenjak hari itu hidup saya menjadi 'aman'.
Sekarang para anak bandel itu sudah berubah, sudah berkeluarga. Mereka mentertawakan ketololan mereka dulu. Yang penting sekarang mereka udah jadi pria-pria dewasa yang baik dan bertanggung jawab. Sementara hubby saya???? dia juga termasuk anak bandel disekolahnya dulu (tapi tidak satu sekolah dengan saya). 'Prestasi'nya adalah dikeluarkan dari sekolah semasa SMA dulu karena berantem dengan sekolah lain. Alhamdulillah sekarang hubby saya juga sudah berubah. Masa lalu yang buruk dijadikan pelajaran. Jangan sampai terulang lagi...

Kejadian selanjutnya baru terjadi beberapa jam lalu. Saat saya dan hubby baru pulang dari PIM. Tiba-tiba ipar saya menelpon dan mengatakan mobil keponakan saya ditabrak. Lalu saya dan hubby berkumpul di pom bensin Pondok Indah menyelesaikan masalah tersebut bersama keponakan, kakak-adiknya hubby dan ipar-ipar. Sayangnya, gara-gara ketololan seseorang, penyelesaian dengan damai nyaris brakhir dengan jotos-jotosan. Apalagi keponakan saya sempat memanggil teman-temannya untuk membantunya kalo terjadi sesuatu. Malah salah satu dari temannya keponakan saya sempat berjanji " tenang aja tante, kalo ribut, nanti mereka kita sikat semua!! ".

Diperjalanan pulang, saya ngobrol sama hubby bahwa memang benar masa muda itu kita sama sekali ga mikir. Kalo ribut, tinggal berantem sekalian. Sama sekali ga mikir kalo misalnya setelah berantem trus apalagi?? kalo luka? kalo gara-gara berantem itu urusan malah makin panjang.
Kalo ada masalah, kata-kata yang kluar cuma " gampar, gebukin, tabok, sikat, tampol ". Bukan kata-kata yang menyenangkan dan menenangkan.
Ga salah dong lagunya Rhoma Irama. Yang penting kelak, semuanya berubah menjadi manusia baik. Kebodoan masa muda hanya dijadikan bahan lelucon, menertawakan kebodohan masa lalu dan menjadikannya sebagai salah satu pengalaman hidup yang berharga....

No comments: