Wednesday, September 21, 2011

Tawuran pelajar 2

Ternyata hubby saya adalah orang yang punya kisah dibalik tawuran pelajar semasa dia SMA dulu. Hubby saya sekolah di SMA 70 angkatan 91. Sesuai tradisi, tiap angkatan memiliki nama angkatan. Dan angkatan 91 dikenal dengan nama : Sparatis.

Sekolah hubby ini cukup terkenal didunia tawuran pelajar SMA. Musuhnya bukan cuma sesama pelajar SMA tapi juga para pelajar STM. Tawuran antara SMA 70 dan STM Penerbangan sering jadi legenda di dunia tawuran masa itu. Ada semacam dendam lama anrae 2 sekolah tersebut.

Kata hubby sejak pertamakalinya melangkah masuk ke lingkungan sekolah itu, para lulusan SMP ini sudah di 'tanamkan' soal dendam lama yang sudah berlangsung turun-temurun ini oleh kakak-kakak kelasnya. " Musuh kalian itu STM ini, SMA itu... ". Seringkali para adik kelas yang masih lugu-lugu ini sudah diajak razia anak STM atau anak SMA musuh. Mereka dilepas di terminal blok M atau tempat-tempat yang menjadi pusat tongkrongan favorit anak SMA untuk mencari anak SMA musuh. Pokoknya asal menemukan ada anak SMA musuh langsung dihantam. Tidak peduli apakah orang yang mereka pukuli terlibat perkelahian dengan mereka, atau cuma anak kutubuku disekolahnya. Pokoknya asal pake tanda lokasi SMA musuh langsung digebuki.

Saat hubby naik kelas, tradisi menanamkan dendam ia turunkan ke adik kelasnya. Termasuk mengajak adik kelasnya untuk ikut tawuran.

Waktu saya menikah dengan hubby, ada salah satu yang hubby tunjukkan kepada saya, yaitu : koleksi surat skorsingnya. Yup.... hubby saya cukup nakal dimasalalu. Surat skorsing tersebut ada yang 1 hari, 3 hari, 7 hari bahkan 30 hari. Terakhir hubby menunjukkan surat 'wasiat' yang menyebabkannya dikeluarkan dari SMA 70 saat ia duduk dikelas 3. Surat perjanjian bahwa ia menerima sangsi untuk tidak melanjutkan lagi pendidikannya di SMA 70.

Surat wasiat ini keluar sewaktu hubby dan beberapa temannya selesai menyerang sebuah SMA, ternyata mereka sudah dikuntit polisi. Begitu keciduk, mereka langsung dijebloskan kedalam ruang tahanan di Seksi-8 Kebayoran.

Saat dikeluarkan dari SMA barulah hubby saya sadar, saat ia melihat susahnya kedua orang tuanya mencari sekolah baru, apalagi nama hubby saya sempat diblacklist di seluruh SMA se Jakarta saat itu. Akhirnya hubby masuk SMA 1 Bogor. Kehidupan di Bogor jelas-jelas berbeda dengan Jakarta. Tapi dengan berat hubby menerima konsekwensi tersebut. Bersekolah jauh di Bogor, jauh dari orang tua, keluarga dan teman-temannya dulu.

Waktu kemarin saya dengar hubby diwawancara oleh sebuah radio di Jakarta, saya sempat ga nyangka bahwa hubby saya yang sekarang rajin shalat, dan baiiiiiiiikkkk banget. Ternyata termasuk anak bengal semasa SMA dulu. Satu hal yang perlu digaris bawahi adalah tawuran atas nama solider dengan teman, tetapi saat kita kena masalah belum temtu ada teman yang mau membantu kita. Semua akan cari selamat sendiri-sendiri.

Kalau ada diantara kita yang kena tusuk atau kena sabet senjata tajam. Cuma kita dan keluarga kita yang akan menerima nasibnya. Teman-teman lain pasti akan cari selamat. Kalau kita harus dikeluarkan dari sekolah dan susah payah cari sekolah baru, cuma kita dan keluarga kita yang susah. Teman-teman yang lagi, lagi-lagi cuma cari selamat.

Tradisi dendam turun temurun ini memang penyakit lama yang susah disembuhkan. Saya sendiri juga ga bisa memberikan pendapat karena saya juga ga tau apa sih yang bikin dendam turun temurun gitu. Ada yang bilang awalnya dari soal-soal sepele, seperti kalah pertandingan basket, soal cewek. Tapi kenapa bisa jadi panjang dan menahun seperti itu. Walahualam.

Yang penting adalah tawuran itu ga ada gunanya. Hentikan sebelum menyesal kemudian :)

No comments: