Tuesday, April 22, 2008

mesti gimana ya....

Dari kecil saya selalu diajarkan banyak hal-hal baik oleh mama saya. Misalnya : jangan membeda-bedakan manusia, karena semua manusia itu adalah sama di mata Allah. Jangan sombong, karena sombong hanya milik Allah yang Maha Sempurna. Jangan pelit bersedekah, dan banyak hal-hal positif lainnya.

Suatu ketika saya punya pengalaman di stasiun kereta. Setelah membeli karcis seharga 8.000 rupiah, saya yang saat itu membayar dengan uang 10.000 rupiah mendapat 1 helai karcis dan 2 lembar uang 1.000 sebagai kembalian. Karena banyaknya peminta-minta di stasiun, saya relakan kembaliannya untuk saya berikan kepada mereka. FINE.
Lalu kejadian berlanjut beberapa kali setelah membeli karcis, uang kembalian saya berikan kepada mereka (peminta-minta) yang notabene adalah ibu-ibu yang membawa anak. Yup, saya si Gemini yang mudah tersentuh hatinya!.
Setelah berkali-kali, memberi (kadangkala juga tidak) mereka jadi makin menjadi-jadi. Kalau dulu hanya menyodorkan amplop / kaleng tempat uang minta-minta. Kali ini ditambah dengan " mbak, uang recehannya " sambil menunjuk uang recehan seribuan kembalian dari membeli karcis yang hendak saya selipkan ke saku tas saya. Sesekali saya kasih, beberapa kali juga tidak. Tapi saya jadi mikir, kok mereka jadi makin berani ya????


Lalu pada suatu ketika, saya naik becak dari stasiun kereta kerumah. Becaknya berjalan lambat. Lalu terdengar suara klakson. Upppss.... rupanya ada mobil dibelakang becak saya. Lalu saya minta si abang menepikan becaknya agar bisa memberikan jalan pada si mobil dibelakang kita. Si abang GA MAU!!! Dia tetap saja dengan cuek mengayuh becaknya ditengah jalan dengan kayuhan yang pelan. Saya minta lagi dia menepikan becaknya. Masih tidak mau juga!!
Karena sudah tidak tahan, akhirnya saya bilang " Bang, minggir sedikit deh. Kasih jalan sama mobil dibelakang, dia buru-buru tuh mungkin ada keperluan, kasian udah ngasih-ngasih lampu dan bunyiin klakson. Saya sih ga buru-buru ". Tau jawaban si abang becak??????? " Dasar, baru punya mobil aja sombong, ngezolimin orang-orang kecil macam saya " jawabnya ketus sambil meminggirkan becaknya. Akhirnya mobil tersebut melewati kami. Tapi siabang becak masih saja 'ngedumel' soal zolim, soal mentang-mentang si pengendara mobil kaya, sementara dia miskin. WTF???? Maksudnya apa niiiihh???
" Bang, dia engga menzolimi abang kok, dia cuma minta kita minggir dikit supaya bisa lewat. Siapa tau dia buru-buru karena ada keperluan " jawab saya dengan sabar. Tapi si abang masih tetap dongkol. masih soal miskin-kaya saja yang dibahas olehnya. Hmmm..... ya sudahlah!

Saya jadi ingat nasehat - nasehat dari mama saya diatas. Jangan sombong, jangan memandang rendah orang lain, jangan menzolimi orang kecil. Tapi dengan kejadian-kejadian diatas..... ??? kadang-kadang saya jadi mikir, tapi terus terang kesal juga.

Soal pengemis distasiun yang makin berani meminta-minta sambil menunjuk-nunjuk uang yang ada digenggaman tangan kita. Atau soal abang becak yang membesar-besarkan masalah hanya karena diminta meminggirkan becaknya. Harus gimana yaa????

No comments: