Tuesday, April 29, 2008

Nanny 911

Ini salah satu acara TV (disiarkan di MetroTV tiap Sabtu dan Minggu sore jam 16.00) favorit saya. Sebuah reality show tentang profesi Nanny untuk menolong keluarga Amerika yang kesulitan mengurus keluarganya.
Ada 3 Nanny disini. Nanny Deborah (pengalaman 22 tahun), Nanny Yvonne dan Nanny Stella (pengalaman 15 tahun) dipimpin oleh Nanny Lilian.

Cerita akan dimulai dengan sebuah keluarga Amerika yang memiliki anak antara 1 - 10 tahun (biasanya anaknya lebih dari 2 orang). Keluarga ini datang membawa permasalahannya masing-masing. Dari mulai anak nakal, tidak menghargai barang-barang miliknya, suka memukul, bicara kasar, meludah, pengadu, suka berteriak, kelewat manja, tetap minum susu dibotol walaupun usianya sudah lebih dari 2 tahun, anak yang masih tetap memakai pampers walaupun sudah dikenalkan dengan potty training, suka melawan orang tua.
Suami yang tidak membantu istrinya mengurus anak dan mengerjakan urusan rumah tangga. Hingga orang tua yang tidak dihormati oleh anak-anaknya juga dibahas disini.

Banyak hal yang saya dapatkan disini, terutama dalam hal mengurus anak. Saya memang belum memiliki anak, tapi apa salahnya untuk belajar dari sekarang??

Para Nanny diminta 'merubah' keluarga yang tadinya kacau menjadi sebuah keluarga yang baik hanya dalam waktu 1 minggu. Setelah menghabiskan 1 hari pertama untuk observasi keluarga tersebut, di hari ke-2 Nanny akan membawa peraturan ketat dan harus dituruti setiap anggota keluarga. Apabila dilanggar? ada hukuman time-out yang harus dipatuhi.
Ada proses menarik yang dilalui keluarga tersebut untuk berubah. Misalnya saat episode anak-anak yang tidak mau tidur sendiri dikamar mereka. Nanny meminta orang tua (terutama ibu) untuk menemani anak-anaknya tidur dikamar mereka selama 15 menit, setelah itu ibu harus keluar. Episode botol susu juga menarik, Nanny menyita semua botol susu yang ada dirumah dan menggantinya dengan gelas plus sedotan yang menarik, supaya si anak mau minum susu digelas.

Saat proses perubahan dilakukan Nanny, ada pihak-pihak yang tidak tega (ibu) atau pihak yang kontra dengan keputusan Nanny (ayah). Disini pula yang seharusnya para ibu dan ayah saling bekerja sama mengurus anak malah terpecah. Si ibu yang kelewat sabar dan kembali membiarkan si anak pada kelakuannya semula atau si ayah yang karena merasa tugas dirumah adalah tugas ibu, memilih lepas tangan membiarkan si ibu dengan kerepotannya sendiri atau malah menjadi ayah galak dan suka memukul yang ditakuti si anak.
Disini dituntut peran si Nanny yang kadang bersikap tegas menghadapi para orang tua ini. Saat si ibu berusaha tegas pada anak, bukannya mensupport, si ayah malah menertawakan ulah tegas si ibu dihadapan anak-anaknya. Akibatnya??? si anak makin tidak menghargai ibunya sendiri.

Ada proses perubahan yang menarik lainnya. Saat seorang ayah lepas tangan dengan urusan rumah tangga dan membiarkan si istri menyelesaikan urusannya sendiri sampai si istri sakit. Nanny malam meminta si ibu untuk pergi berlibur dan membiarkan si ayah mengerjakan tugas si ibu sendiri. Nanny ingin memberi pelajaran pada si ayah bahwa tugas seorang ibu amatlah berat. Setelah si ayah mendapat 'hukuman' ini biasanya mereka baru menyadari beratnya tugas seorang ibu.

Hal lain yang saya dapatkan selain hal-hal yang saya sebutkan diatas? Hal yang saya senangi yaitu cara memarahi anak. Dalam proses pengasuhan yang diajarkan si Nanny. Mereka tidak membiarkan metode pukul dan cubit. Mereka mengajarkan para orang tua untuk bersikap tegas agar anak menghormati mereka tanpa harus menyakiti badannya.

Hmmm.... mudah-mudahan saat saya punya anak nanti sudah banyak ilmu yang saya dapatkan dari reality show ini dan Insya Allah saya tidak sampai harus menghadapi masalah seperti keluarga-keluarga Amerika diatas. Amiiiiiiinn..........

No comments: