Monday, November 17, 2008

kehidupan

Teman saya udah beli rumah di BSD tapi masih takut nempatin rumahnya, lho kok??
Waktu saya beli rumah, ga berapa lama kemudian dia beli juga. Abis itu kita berdua (saya dan dia) sibuk deh ngurusin rumah. Bedanya, begitu urusan rumah selesai (administrasi, proses KPR, surat-surat, perbaikan dikit disana-sini) saya langsung tempati. Sementara teman saya tidak.
Dia beralasan, " mau renovasi lagi, mau bikin ruang pembantu ". Setelah sempat kosong hampir setahun, akhirnya rumahnya mulai direnovasi.
Saat rumah direnovasi dia hamil. Proses renovasi yang memakan waktu hampir 6 bulan (karena dia melakukan renovasi lumayan besar) rumahnya selesai. Cantik banget!
Dia menunggu hingga usia si anak cukup besar. Sementara itu teman saya memutuskan resign dari kantornya dan memilih menjadi ibu rumah tangga saja. Setelah rumah tersebut 'kosong lagi' selama hampir 6 bulan, dipertengahan 2007 dia memutuskan mau menempati rumahnya. Tapi batal lagi. Akhirnya rumah tersebut ditempati adiknya.
Bulan Agustus kemarin, si adik pindah ke kota lain. Mau tidak mau dia dan suaminya harus menempati rumah tersebut. Tapi teman saya kembali 'maju-mundur'. Lalu ditunggu setelah lebaran baru pindah.

Sekarang lebaran sudah hampir 2 bulan berlalu, teman saya masih tinggal belum menempati rumahnya.

Waktu saya sedang belanja groceries di sebuah hypermart saya bertemu dia dan obrolan kami berlanjut disebuah restaurant cepat saji. Kami sama-sama menunggu suami datang menjemput.

Dia masih belum berani menempati rumahnya. " Takut kalo ga ada makanan, takut kalo rumah berantakan, takut bingung ngurusin rumah trus anak ga kepegang, takut kalo tiba-tiba gas habis, minyak habis, mesti gimana? ".

Dulu saya begitu. Takut kalo ga bisa masak gimana? suami makan gimana?
Tapi pelan-pelan semua bisa dipelajari.
Saya yang dulu ga bisa bedain mana lengkuas mana jahe pelan-pelan jadi tahu. Kita tidak akan tahu kemampuan kita kalau kita tidak pernah mencobanya.

Saya pernah kok diposisi sulit seperti yang dia sebutkan diatas. Tapi bisa dilalui juga.

Satu pertanyaan yang dia lontarkan ke saya " kok lu betah sih, cuma berdua tapi bela-belain tinggal terpisah dari orang tua? "
Jawaban saya sederhana, " saya cuma ingin belajar mandiri "


No comments: