Wednesday, February 11, 2009

Naik kelas.....

Semenjak Sabtu, pembantu raib tak tentu rimbanya. FINE! soal cuci mencuci baju sih urusan kecil buat saya.
Tapi urusan cuci baju belum 100% terselesaikan. Hari Sabtu saya harus 'berpacu' dengan waktu karena jatah air dikomplek saya berhenti jam 12 siang. Akhirnya diputuskan cucinya setengah dulu, sisanya hari Minggu. Tapi apa mau dikata? matahari tidak sedikitpun memberikan panasnya. Alhasil cucian hari Sabtu belum 100% kering (cuma yang kecil-kecil dan berbahan tipis saja yang kering) tapi sudah harus disambut cucian hari Minggu (ssttt... saya bela-belain ga tidur semalaman demi bisa mencuci baju subuh-subuh!!).

Selesai mencuci sekitar jam 6.30 pagi, saya baru tidur dan bangun jam 11.30 karena ada tetangga yang menikahkan anaknya. Untung dekeeett.....

Pulang kawinan, saya mulai berjibaku dengan setrikaan. Yang udah kering dicicil sedikit demi sedikit. Lumayanlaah.... walaupun masih ada sebaskom lagi menunggu (cucian hari Minggu).

Hari Senin pagi dapat kabar buruk. Kulkas saya rusak. Karena baru sampai rumah sekitar jam 9 malam (kursus bahasa Jerman), dengan menangis saya buang semua tumpukan bahan makanan dikulkas (termasuk daging dan ayam yang mulai membau). Sabaaaarrr....... *ngurut dada*
Belum lagi 'vonis' dari tukang servis yang memberitahukan biaya perbaikan hampir mencapai 1.5 juta. Sementara 11 dari 10 teman saya malah menyuruh saya menjual kulkas tersebut daripada memperbaikinya. " Kulkas yang udah pernah dibongkar malah nyusahin, bakalan rusak melulu!! " demikian salah satu nasehatnya.
Menurut tukang servis, kulkas saya rusak akibat listrik yang tidak stabil. Memang sih selama 2 minggu terakhir, listrik dirumah byar pet melulu. Saya pikir listrik dirumah yang turun, tapi ini adalah 'perbuatan' PLN. Soalnya beberapa kali listrik mati dan baru saja saya atau hubby mencari senter dan lilin, tiba-tiba listriknya menyala kembali. Sementara itu terjadi berkali-kali dan menimbulkan korban, yaitu : kulkas saya... *ngurut dada lagi.......*

Hari Selasa kembali saya pulang malam. Ternyata hubby sakit. Lupa sama capek saya, malam-malam saya balurin badannya dengan minyak kayu putih supaya hangat. Selesai dia makan dan tidur saya baru tenang.

Tadi pagi saya pengen nangis. Ngeliat setrikaan yang masih setumpuk belum terpegang, kulkas yang sudah tidak berguna dan hubby yang terbaring sakit. Daripada nangis ga keruan, mendingan saya masak dulu buat hubby sebelum kekantor. Yang penting siang ini hubby bisa makan.
D'uh, mana malam ini adalah jadwal kursus bahasa jerman saya lagi :-(
Tadi begitu saya sampai kantor, saya telpon hubby. Saya lega denger dia udah makan, minum susu dan minum obatnya. Biar dia istirahat hari ini.

Kata salah seorang tante saya (tante Titi), kalau mau naik kelas pasti Tuhan akan kasih cobaan banyak. Yang penting kita harus sabar menerima cobaannya. Daripada saya nangis, mendingan saya berdoa dan berusaha. Moga-moga weekend besok semuanya udah balik normal lagi. Amiiiinn......

No comments: