Wednesday, April 22, 2009

transportasi busuk!!!

Jujur saya bilang, saya pengguna angkutan umum. Sebut aja, kereta api ekspress, bis, taksi, angkot, ojek, hingga busway. Semuanya pernah saya coba.

Lima tahun terakhir ini, saya memilih kereta ekspress sebagai angkutan saya ke kantor. Enak banget! Cuma butuh 30 menit untuk mencapai kantor saya di Sudirman dari rumah saya di Bintaro. Kalau naik mobil?? Selain butuh waktu 2 jam lebih diperjalanan. Saya bisa kena stress tingkat tinggi.
Suatu waktu saya nebeng adik ipar pulang kantor naik mobilnya. Dari sepanjang Sudirman - Mayestik - Gandaria - Arteri Pondok Indah - Tanah Kusir hingga mau masuk Bintaro pun jalannya tersendat, sampai saya kirim SMS ke hubby dan bilang " duh rasanya pengen lari aja deh, kayanya cepetan lari daripada naik mobil!! ".

Naik kendaraan umum seperti bis udah lama saya tinggalin. Makanya waktu kereta bermasalah dan saya 'terpaksa' naik bis. Saya sempat dijutekin seorang ibu-ibu waktu waktu saya nanya " ongkos bis berapa ya bu? ". Dia pikir saya orang kaya yang ga pernah naik kendaraan umum. Saya emang ga pernah naik bis, tapi saya naik kereta api :-))

Taksi juga gitu, harus jeli banget ngeliatnya. Saya pecinta taksi berlambang burung biru. Tapi kenyataannya banyak taksi yang menyerupai taksi tersebut. Sesekali saya pernah kecele. Setopin taksi, pas saya buka pintunya baru ketahuan ini bukan taksi favorit saya. Sepanjang perjalanan saya sibuk baca ayat Kursi....
Kalau ada tamu dari luar negeri, selalu saya wanti-wanti Bluebird atau Silverbird. Ga usah coba-coba naik taksi lain daripada kena masalah.

Busway yang diagung-agungkan sama mantan gubernur DKI tidak kalah buruknya dengan transportasi lainnya. Yang katanya busway akan datang dalam waktu 5 menit sekali? kenyataannya bisa hampir 1 jam saya menunggu Transjakarta brengsek ini. Kalaupun datang, cuma numpang lewat aja dengan congkaknya. HUH!!! Dari jendela kantor saya, saya bisa melihat antrian busway disebuah halte yang panjang seperti ular. Kemana tuh statement " datang 5 menit sekali?? ". Naiknya pun harus mengadu nyali. Siapa cepat dia bisa naik. Kok naik busway itu serem banget ya?

Gimana yah pemerintah mau mengurangi para pemilik kendaraan pribadi, kalo transportasinya kaya begini?? Kalo ga kepepet banget, saya juga ga akan mau naik bis atau busway. Masak bus patas AC tapi ternyata panas dan bikin sesak? Atau busway yang katanya keren, tapi kenyataannya menyiksa?
Biarin deh saya pilih kereta ekspress, biar suka nyiksa (telat, suka mogok atau gangguan lain), seenggak-enggaknya saya ga perlu ngerasain kemacetan Jakarta yang makin gila ini. Iiiihh.....


No comments: