Friday, October 10, 2008

Berisik.....

Berhubung kami cuma mampu beli rumah kecil. Ada beberapa hal yang harus dikurangi, salah satunya berteriak. Bukaaaann... saya dan suami bukan tumbuh di hutan sehingga terbiasa berteriak-teriak.
Tapi saya dan suami, apalagi kalo lagi marah tanpa sadar volume suara meninggi. Naah.. biasanya dengan sadar kita langsung menurunkan volumenya lagi. Malu dong sama tetangga. Kan ga lucu kalo besok arisan RT tiba-tiba ada tetanggaku bilang " bu Addy, kemarin abis berantem ya sama suaminya? suaranya kedengeran sampe rumah saya. Ribut gara-gara suaminya main Playstation melulu ya? ".

Hal lain lagi, bernyanyi! Karena cuma tinggal berdua, saya tidak terbiasa menyanyi hanya dikamar mandi saja. Sebut aja, ruang tamu, garasi, ruang makan pernah saya atau suami jadikan 'panggung' untuk memperdengarkan suara kami. Untunglah sampai saat ini baik saya maupun suami masih cukup tahu diri untuk tidak menyanyi dengan niat menyaingi Mariah Carey. Semuanya masih dalam taraf 'normal' saja. Hingga detik ini belum ada tetangga yang menggedor-gedor rumah kami untuk bilang " Pak / Bu Addy, tolong berhenti bernyanyi, cucu saya mau tidur nih ". :-))

Jadi sampai saat ini, kehidupan rumah kami cukup lumayan hening (walopun ga hening-hening banget). Setidak-tidaknya kami tetap sadar bahwa kami tinggal dirumah kecil yang kondisinya cukup rapat satu dengan yang lain.

Sampai tiba-tiba........
Saat saya sedang berjalan menuju dapur, melintaslah sebuah serangga coklat kehitaman disendal jepit saya.

" HUAAAAA......... KECOAA.... EEEDD..... ADA KECOAAAAAAAAAAAA.......HUAAAA......!!! "
Saya pun menjerit-jerit. Karena saya cukup takut dengan binatang ini.

Suami tergopoh-gopoh mendatangi saya.

" ada apa sih? "
" KECOAAA... ITU DISANAAA.... " *sambil nunjuk-nunjuk*
" dimana? "
" ITUUU DISANAAAA........ " *tetap nunjuk-nunjuk*

Suami pun mengarahkan matanya ketempat yang saya tunjuk lalu mencari si kecoa. Tiba-tiba si kecoa melintas didepan suami. Lalu Plaaakk!!! Si kecoa malangpun terkapar seketika.

" udah mati tuh kecoanya "
" masih ada lagi kali, kamu periksa dulu "
" ga ada lagi "

Tiba-tiba terasa sesuatu dijari kaki saya.

" HUAAA...... APA NIH??? KECOA... KECOA!!! " Kembali saya menjerit-jerit.
Tiba-tiba suami saya malah membentak saya.

" Kamu jangan jerit-jerit begitu dong, kan malu kedengeran tetangga. Ga ada apa-apa dikaki kamu "
Dengan malu-malu saya melihat jari kaki saya. Tidak apa-apa.
" Malu kalo kedengeran tetangga, nanti dikiranya aku lagi ngapa-ngapain kamu "

Untunglah setelah 'tragedi kecoa' itu belum ada tetangga saya yang mengajak saya ke Komnas Perempuan. Siapa tahu mereka mikir saya dipukulin suami 'kali? Hihihihihi :-))








No comments: