Wednesday, January 21, 2009

Pemilu

Pemilu tinggal 70harian lagi (persisnya lupa, biasanya ada TV swasta yang meng-count down Pemilu 2009 ini).

Ikutan Pemilu sudah saya jalani dari tahu 1992. Tapi sekalipun saya ga pernah ikutan pawai. Seneng liat pawainya meriah. Dari jamannya pemilu cuma 3 partai hingga sekarang multi partai warnanya jadi makin meriah. Bukan cuma merah, kuning dan hijau. Tapi ada biru hingga ungu dan orange :-)

Tapi pemilu selalu menyisakan hal-hal yang menyebalkan. Saya ingat waktu pemilu 1997. Saya dan beberapa teman berada diwilayah Pondok Indah. Saat akan melewati bundaran Pondok Indah, tiba-tiba BRAAAKKK!!! mobil teman saya seperti kejatuhan sesuatu. Baru kami sadari bahwa 'sesuatu' yang menimpa kami adalah beberapa buah batang bambu yang diikat bendera salah satu partai yang sedang berkampanye.

Jadi sewaktu kami hendak melintasi bundaran Pondok Indah (memang saat itu ada salah satu parpol yang sedang pawai). Kami menepikan kendaraan berusaha menjauhi pawai dan berjalan pelan. Tapi ada beberapa truck yang diisi oleh sejumlah anak kecil (malah kalau ditilik belum masuk dalam katagori pemilih) yang memakai atribut partai tersebut sambil mengacung-acungkan bendera yang diikat pada bambu. Mungkin karena kami tidak mengacungkan tangan mengikuti nomor parpol tersebut, atau kami dianggap menghalangi
pawai mereka entahlah....
Yang jelas body mobil teman saya jadi penuh goresan. Tapi dia sendiri bingung mau marah kesiapa....

Makin kesini pemilu makin menyisakan dampak yang menyedihkan. Bilboard-bilboard para calon legislatif yang besar-besar dipasang ditempat yang kurang semestinya sehingga malah menutupi rambu lalu lintas. Didekat rumah saya aja, dari jamannya Pilkada sampe menjelang pemilu ini bertebaran spanduk, bilboard, hingga pamflet yang ditempel sembarangan. Duh gimana mau milih wakil rakyat kalo wakil rakyatnya ga bisa ngurusin anak buahnya begini??

Kayaknya mereka ga bisa melihat tembok kosong, langsung ditempel pamflet caleg. Ada perempatan dipasang spanduk. Pokoknya semakin ramai jalan tersebut dilalui kendaraan, maka semakin ramai pula hiasan spanduknya.

Kenapa sih cara memperkenalkan caleg tidak menggunakan cara yang lebih 'bersih' daripada nempel pamflet, pasang spanduk atau bilboard yang malah membuat jadi makin kotor??? Atau membahayakan masyarakat karena bilboard tersebut menutupi rambu lalu lintas yang ada.

Sekarang disalah satu tembok rumah saya (rumah saya posisinya hoek) sudah dipasangi gambar tempel 2 caleg dari 2 partai yang berbeda. Sekali lagi, ga tau mau marah kesiapa :-)
Tapi belum sampai disitu aja. Entah 'tangan' si pemasang gambar tempel caleg itu terlalu kreatif. Bukan cuma memasang gambar tempel saja tapi juga merusak kabel dari TV Firstmedia saya. Ampuuuuuunn.....
Mungkin mereka iseng melihat ada kabel menjulur disisi rumah saya, keisengan mereka timbul dan menarik kabel tersebut hingga makin menjulur kebawah...

Halo-halo para caleg, tolong urus anak buah kalian dengan baik dooooonngg........




No comments: