Wednesday, August 6, 2008

rame-rame jadi wakil rakyat


" wah si artis itu jadi calon gubernur.... " " artis itu jadi calon bupati....... "
Tadi pagi juga begitu. Saya masih setengah terlelap sewaktu dibangunkan oleh suami saya untuk bersiap-siap berangkat ke kantor. Dengan mata setengah tertutup, saya mengumpulkan kesadaran dan menyalakan TV. Ternyata beritanya tentang beberapa artis Indonesia yang bagai ' jamur dimusim hujan ' mencalonkan diri menjadi wakil rakyat, gubernur, bupati sampai walikota.

Waktu makan siang tadi, teman saya berkomentar " ngapain sih para artis pada nyalonin diri? punya pengalaman politik juga engga " katanya ketus. Hmm... benar juga...
Ada lagi yang berkomentar " boro - boro punya pengalaman politik, banyak kok yang ga jelas sekolahnya gimana. Bukannya aris begitu? keenakan dapat duit banyak trus lupa sekolah. Kok sekarang malah nekad nyalonin diri jadi pemimpin daerah "

Akhirnya, topik ini jadi bahan obrolan kami di meja makan.
Si itu jadi gubernur, si itu jadi walikota, si itu jadi bupati. Hmmm... lama - lama Presiden kita pemain sinetron nih. Jadi inget Ronald Reagan dan bekas bintang film Philipina yang jadi Presiden.
" Mungkin presiden kita Tukul trus wakilnya Ivan Gunawan 'kali.... " lagi-lagi ada yang menyeletuk.

Buat saya sih, terserah aja siapa yang duduk dipuncak pemerintahan negara ini. Asalkan beliau yang duduk disana bisa memegang amanah yang diberikan rakyat. Bukannya selama ini yang berlomba-lomba ingin duduk di puncak sana rajin memberikan janji surga tapi begitu posisi puncak sudah dalam genggaman, langsung mendadak amnesia. Alias lupa dengan janji-janjinya. Itu sih percuma.

Beberapa minggu yang lalu saya nonton TV tentang pemilihan gubernur Jawa Timur. Ternyata para warga yang datang ke TPS hanya sedikit dan kemungkinan akan ada pemilu ke-2 apabila suara tidak mencapai 30% (maaf apabila salah). Tapi bukan itu yang saya mau ceritakan.
Saya tersenyum saat reporter salah satu TV swasta mewawancara seorang petani yang sedang asyik menggarap sawahnya. Pertanyaan yang dilontarkan si reporter " kenapa bapak tidak datang ke TPS untuk memilih calon gubernur? "
Jawaban si petani sangat polos dan sederhana " saya mau bekerja saja untuk cari makan bagi anak-istri. Anak-istri saya lebih penting. Lagipula kan selama ini selalu begitu, udah cape-cape milih. Mengharapkan ada perubahan, eeehh... ternyata sama aja kaya kemarin. Jadi saya mendingan milih kerja aja hari ini demi anak istri saya daripada datang ke TPS "

Tuh kaaaann..... jangan kira masyarakat Indonesia bodoh-bodoh. Biar cuma petani tapi mereka pintar. Dan apa yang mereka ungkapkan adalah curahan hati mereka sendiri.

Kembali lagi kepada artis yang lagi sibuk saling mencalonkan diri menjadi wakil rakyat. Kalo saya boleh ngomong dikiiiiiiitt aja... saya cuma pengen bilang. Sama seperti petani diatas tadi, kita pengen tinggal dinyaman di negara atau wilayah daerah kita sendiri. Apakah para artis ini bisa mewujudkan impian-impian tersebut?
Apakah mereka emang udah siap jadi pemimpin atau jadi wakil rakyat? apakah mereka bisa menepati semua janji yang mereka berikan waktu mencalonkan diri saat mereka berkuasa nanti? atau jangan-jangan mendadak amnesia juga seperti yang sudah - sudah? apakah mereka memang sudah siap dan punya pengalaman menjadi pemimpin daerah? kenapa sih sebelum mencalonkan diri pemimpin wilayah yang besar, mbok ya latihan dulu jadi ketua RT atau pengurus mesjid atau jadi lurah dulu... pokoknya dari wilayah yang kecil dululaaahh...

Tadi temen saya ada yang nyeletuk lagi " itu Saiful Jamil ngapain sih pake nyalonin diri jadi wakil walikota Tangerang segala? wong ngurusin rumah tangga kecil aja ga bisa!!! "

No comments: